Kamis, 01 Maret 2012

Cuma Bisa Merasakan Haid 6 Bulan Lalu Mandul Selamanya

Browser anda tidak mendukung iFrame



Amanda usia 11 tahun (dok. mirror)
London, Semakin banyak saja wanita muda yang dirampas masa kesuburannya karena menopause dini. Salah satu yang terparah adalah Amanda Lewis yang sudah menopause pada usia 11 tahun. Hanya 6 bulan sejak ia pertama kali haid setelah itu ia menjadi perempuan mandul selamanya di usia muda akibat menopause dini.

Berat badannya Amanda Lewis naik hampir dua kali lipat hanya dalam beberapa bulan. Amanda yang saat itu masih remaja pun tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya.

Ia menjadi sangat temperamen, pemarah, emosional dan merasakan sensasi terbakar di dada, sesuatu yang tidak dirasakan oleh teman-teman sebayanya.

Dan ketika ibunya menemukan Amanda terpuruk dan menangis tak terkendali di kamar, keluarganya tahu ada sesuatu hal yang harus dilakukan.

Ternyata Amanda yang saat itu berusia 13 tahun sedang dalam pergolakan menopause. Dan sebenarnya, ia telah melewati masa-masa sulit itu sejak berusia 11 tahun.

Bahkan, Amanda dianggap sebagai orang termuda di Inggris yang menopause di usia yang masih remaja.

"Enam bulan setelah saya mulai haid, tiba-tiba itu berhenti. Saya benar-benar tidak berpikir apa-apa pada awalnya dan berasumsi semuanya akan kembali normal," ujar Amanda Lewis, yang kini berusia 24 tahun, seperti dilansir mirror.co.uk, Kamis (1/3/2012).
 

 
Namun ternyata yang terjadi justru berbeda dengan harapan Amanda. Berat badannya mulai naik dengan cepat, dari 50,8 kg menjadi 95 kg hanya dalam beberapa bulan.

"Saya sangat emosional, ibu tidak tahu apa yang harus dilakukan padaku. Khawatir sakit, dia menyeretku ke dokter. Ketika saya bilang tidak mengalami haid selama 2 tahun, dokter memintaku untuk tes. Mereka memeriksa untuk kemungkinan anemia sel sabit, penyakit tiroid dan banyak hal lain, tetapi tidak ada apa-apa," kenang Amanda, yang pertama kali diperiksa saat berusia 13 tahun.

Dokter kemudian memeriksa kadar hormon Amanda dan hasilnya positif. Namun, tak satu pun dokter yang dapat percaya hasil tersebut.

"Saya sudah mengalami menopause. Waktu itu saya masih 13 tahun dan terlalu muda untuk memahami apa yang dokter katakan. Tapi satu hal yang menempel di pikiran, saya tidak akan pernah bisa memiliki keluarga. Bahkan di usia itu saya sudah hancur," ujar Amanda.

Yang Amanda tahu adalah menopause biasanya dialami oleh wanita yang sudah tua. Sementara ia adalah seorang remaja yang dianggap masih terlalu muda.

Sejak saat itu, Amanda harus mengonsumsi pil KB untuk memastikan ia mendapatkan segala kebutuhan tubuhnya.

Amanda kini berusia 24 tahun dan pasangannya Chris Power (28 tahun) selalu mendukungnya. Tapi kelangkaan kondisinya telah membuat Amanda sulit untuk memahami beberapa implikasi yang lebih serius.

Amanda menopause 40 tahun lebih awal dari usia rata-rata menopause 51 tahun. Sampai saat ini, kasusnya sangat ekstrem dan akan dianggap langka.

Di kalangan medis, hanya 1 persen wanita menderita kegagalan ovarium prematur yang tidak dapat dijelaskan atau premature ovarian failure (POF), di mana menopause dimulai sebelum usia 40 tahun.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada 6 persen wanita yang mengalami menopause prematur.

Menopause dini yang juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur didefinisikan sebagai terjadinya menopause sebelum usia 45 tahun. Ada banyak kemungkinan penyebabnya, termasuk penyakit autoimun, pengobatan kanker dan riwayat keluarga, tetapi untuk beberapa wanita penyebab bisa tetap misteri.

Salah satu efek samping yang lebih buruk dari menopause dini adalah infertilitas. Seorang wanita yang sudah mengalami menopause dini tidak akan berovulasi sehingga tidak dapat memproduksi telur sendiri lagi. Ini berarti harapan satu-satunya adalah dengan menggunakan telur donor untuk punya bayi.

Wanita dengan menopause dini juga pada peningkatan risiko osteoporosis, penyakit jantung, demensia, penurunan kognitif dan penyakit Parkinson.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar