Selasa, 27 Maret 2012

Kenangan Buruk di Masa Lalu Bisa Jadi Sumber Penyakit

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Semua orang pasti memiliki kenangan buruk di masa lalu, namun sebaiknya tidak usah diratapi. Kadang memang tidak mudah untuk melupakannya, tetapi jika terlalu dipikirkan maka akibatnya tubuh menjadi lebih gampang terserang penyakit.

Sebuah penelitian di University of Granada menemukan bahwa sikap seseorang saat memikirkan masa lalu bsia mempengaruhi kesehatannya secara fisik. Makin banyak kenangan negatif, maka persepsi tentang hidup dan juga status kesehatannya cenderung lebih buruk.

Jika kenangan masa lalunya didominasi oleh kemarahan, kesedihan dan hal-hal negatif lainnya maka kemampuan untuk menjalani pekerjaan sehari-hari akan menurun termasuk dalam menjaga kesehatan. Demikian juga persepsinya tentang rasa sakit, biasanya menjadi lebih peka terhadap rasa nyeri.

"Ketika orang selalu berpikir buruk tentang masa lalu, maka orang itu cenderung pesimistis terhadap hidupnya di masa kini dan orang itu punya kualitas hidup yang lebih buruk," kata Cristian Oyanadel yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (28/3/2012).

Oyanadel menyimpulkan hal itu setelah mengamati 50 orang partisipan, yang terdiri dari 25 laki-laki dan 25 perermpuan. Dari hasil wawancara, ingatan yang mendominasi pikiran para partisipan dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan pembagian zona waktu yakni masa lalu, masa kini dan masa depan.

Partisipan yang didominasi oleh pikiran dan kenangan masa lalu menunjukkan kualitas hidup yang paling buruk, apalagi jika kenangannya berupa kenangan-kenangan buruk. Selain gampang sakit, kemampuan untuk menjalankan tugas sehari-hari juga lebih buruk.

Kecenderungan yang sama sebenarnya juga teramati pada partisipan yang terlalu fokus memikirkan masa depan. Meski efeknya pada partisipan yang sering meratapi masa lalu cenderung lebih buruk, namun kualitas hidup pada kelompok ini juga tidak lebih baik.

Menurut Oyanade, kualitas hidup yang terbaik dimiliki oleh partisipan yang bisa menyeimbangkan pikiran dari ketiga zona waktu. Selain fokus pada masa kini, partisipan cenderung lebih sehat jika bisa menyeimbangkan pikiran-pikiran positif tentang masa lalu dan masa depan.




(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar