Senin, 26 Maret 2012

Sehat Tidaknya Orang Indonesia Tergantung 4 Faktor Ini

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan derajat kesehatan yang tinggi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Diketahui ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

dr Prijo Sidipratomo, SpRad(K), Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam acara Peluncuran Dokter Kecil Award 2012 di Balai Kartini, Senin (26/3/2012) menuturkan ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu:

  1. Faktor perilaku pengaruhnya sekitar 40 persen
  2. Faktor lingkungan pengaruhnya sebesar 30 persen
  3. Faktor Genetik pengaruhnya sebesar 20 persen
  4. Faktor akses kesehatan pengaruhnya sebesar 10 persen.

"Kalau kita bisa mengintervensi lingkungan dan perilaku dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, maka sudah memberikan kontribusi dalam memperbaiki derajat kesehatan," ujar dr Prijo.

dr Prijo menuturkan anggaran kesehatan yang dimiliki oleh Indonesia belum pernah mencapai 3 persen dari APBN yang ada sejak merdeka, dan sebagian dana ini untuk perorangan seperti mengobati orang sakit dan gaji pegawai di sektor kesehatan, sehingga untuk kesehatan masyarakat kecil.

"Untuk itu perlu ada faktor pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui dokter kecil yang bisa menjadi agen perubahan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang bermutu dan dapat diandalkan," ungkapnya.

Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI dr Kirana Pritasari, MQIH yang berharap dokter kecil ini bisa berperan aktif untuk dirinya, teman, keluarga dan lingkungan sekitarnya.

"Jika diajarkan sejak dini maka diharapkan PHBS ini bisa terus dan untuk jangka panjangnya bisa melahirkan generasi yang sehat dan mandiri. Serta tidak hanya berhenti sampai lulus SD saja, namun bisa terus hingga menjadi kader kesehatan remaja," ujar dr Kirana.

Dokter kecil ini dibentuk sebagai upaya strategis meningkatkan derajat kesehatan siswa usia sekolah dasar melalui pendekatan kelompok teman sebaya, sehingga bisa menjadi penggerak untuk hidup bersih dan sehat baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.

Kegiatan yang biasa dilakukan dokter kecil antara lain aktif di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), memberi contoh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS), buang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

"Penyebab kematian utama anak-anak akibat infeksi karena kontak langsung seperti diare dan influenza, tapi dengan mengubah perilaku seperti rajin cuci tangan bisa bantu mengurangi penyakit infeksi," ujar dr Kirana.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar