Jumat, 30 Maret 2012

Tukang Gigi Disukai Karena Lebih Merakyat Ketimbang Dokter Gigi

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Mungkin sebagian orang bertanya-tanya mengapa selama ini tukang gigi cukup laris. Ternyata tukang gigi cukup aktif bergaul dengan rakyat sehingga kalau ada apa-apa warga lebih suka ke tukang gigi ketimbang dokter gigi.

Tidak hanya di desa saja, masyarakat yang tinggal di perkotaan pun sebagian masih tertarik untuk melakukan perawatan gigi di tukang gigi. Ini karena kebanyakan tukang gigi menawarkan biaya yang murah pada masyarakat.

"Sebagian masyarakat ada yang berminat melakukan perawatan gigi ke tukang gigi karena pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan gigi. Tukang gigi juga cukup aktif untuk menawarkan perawatan gigi kepada masyarakat. Sebagian tukang gigi cukup aktif membujuk dan menawarkan perawatan gigi dengan omongan manis pada masyarakat," tutur Prof. Dr. drg. Sudibyo, SU., Sp. Perio (K), ketua PDGI cabang Yogyakarta saat ditemui detikHealth di Dental Center Yogyakarta, Kamis (29/3/2012).

Disisi lain, tutur Prof Sudibyo, jumlah tenaga kesehatan gigi profesional khususnya dokter gigi belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga hal-hal tersebut telah menyebabkan masyarakat lebih banyak terjamah oleh tukang gigi

Tukang gigi juga menawarkan perawatan gigi dengan biaya yang lebih murah. Harga yang lebih murah tentunya akan sangat menggiurkan bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Tapi sayangnya harga yang murah ini tidak sebanding dengan risikonya.

Tukang gigi tidak menjelaskan risiko perawatan gigi yang dilakukannya karena tukang gigi juga tidak paham mengenai risiko kesehatan yang dapat disebabkan oleh perawatan gigi yang dilakukan oleh tenaga yang tidak memiliki pengetahuan ilmiah.

"Pembuatan dan pemasangan gigi tiruan yang dilakukan oleh tenaga yang tidak memiliki pengetahuan ilmiah mengenai kesehatan rongga mulut dapat menyebabkan infeksi. Infeksi tersebut kemudian dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh yang vital melalui pembuluh-pembuluh darah kecil dalam jaringan pendukung gigi. Salah satu tanda infeksi yang sering muncul akibat pemasangan gigi tiruan adalah bau busuk," jelas Prof. Dibyo.

Masih banyaknya masyarakat yang memakai jasa tukang gigi untuk mendapatkan perawatan gigi, telah menjadi kekhawatiran pemerintah dan praktisi medis. Oleh karena itu dibuatlah peraturan yang melarang tukang gigi melakukan pelayanan kesehatan gigi.

(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar