Jumat, 30 Maret 2012

Ratusan Organ Cangkokan di Inggris Tercemar Bakteri

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Gara-gara pengawetnya terkontaminasi bakteri, ratusan organ cangkokan di Inggris diyakini ikut tercemar. Sejak kontaminasi tersebut terungkap, sudah ratusan organ yang dicangkok namun sejauh ini belum ada yang mengalami efek negatif.

Kontaminasi bakteri terjadi pada cairan Viaspan, yakni sejenis obat yang biasa dipakai untuk mengawetkan organ-organ yang akan dicangkokkan atau ditransplantasikan. Organ yang diawetkan dengan cairan ini kebanyakan ginjal, hati dan pankreas.

Bakteri yang ditemukan dalam cairan tersebut adalah Bacillus cereus, sejenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada makanan. Kontaminasi tersebut mulai terungkap pertama kali pada Juli 2011, namun baru dipastikan baru-baru ini setelah melalui penyelidikan lebih lanjut.

Perusahaan yang memproduksi Viaspam, Bristol-Myers Squibb telah melakukan recall atau penarikan terhadap semua produknya. Sejak Juli 2011, diperkirakan sudah ada ratusan organ yang dicangkokkan namun sejauh ini belum ada pasien yang merasakan efek samping.

Ketika itu, penarikan tidak buru-buru dilakukan karena tidak ada cairan pengganti untuk mengawetkan organ cangkokan. Ditambah lagi belum ada bukti bahwa kontaminasi tersebut bisa menyebabkan efek negatif pada pasien, maka penarikan baru bisa dilakukan baru-baru ini.

"Prioritas kami adalah keamanan pasien. Sejauh ini belum ada bukti adanya masalah pada pasien cangkok organ yang diawetkan dengan Viaspan. Jadi kalau waktu itu langsung ditarik, pasien akan lebih menderita dan bisa meninggal," kata Dame Sally Davies dari otoritas kesehatan seperti dikutip dari TheSun, Jumat (30/1/2012).

Tranplantasi atau cangkok organ sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien yang mengalami kegagalan fungsi organ. Di Inggris saja, kebutuhan cangkok organ tiap tahun diperkirakan mencapai 800 hati, 250 pankreas dan 40 usus atau organ pencernaan lainnya.


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar