Jumat, 23 Maret 2012

Merokok Lalu Berat Badan Turun Berisiko Kanker

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Singapura, Meski sama-sama merokok, ada sebagian orang yang mudah kena kanker namun ada juga yang sampai akhir hayat tidak pernah sakit. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yang cukup mengejutkan adalah berat badan si perokok.

Sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan Prof Dr Koh Won-Puay dari National University of Singapore, perokok yang kurus cenderung lebih rentan terkena kanker dibandingkan perokok yang gemuk. Perbedaannya sangat signifikan, khususnya bagi yang masih aktif merokok.

Pada perokok yang gemuk dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 28 kg/m2 ke atas, risiko untuk terkena kanker paru 3 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok. Namun pada perokok yang kurus dengan IMT di bawah 20 kg/m2, risikonya bisa 7 kali lebih tinggi.

Prof Koh mengatakan, kecenderungan ini bisa dijelaskan dengan hasil penelitian lain yang mengatakan bahwa orang kurus lebih banyak memiliki stres oksidatif pemicu kanker. Rokok merupakan salah satu sumber stres oksidatif, yang menyebabkan kerusakan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).

Temuan ini juga bisa diartikan bahwa risiko kanker akibat merokok cenderung lebih tinggi pada orang Asia daripada orang bule. Menurut Prof Koh, perokok dari negara-negara Asia cenderung kurus sedangkan bule-bule dari barat lebih sering bermasalah dengan kegemukan.

Meski demikian, Prof Koh menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menyarankan para perokok agar menjadi gemuk supaya tidak mudah kena kanker. Jika ingin bebas dari risiko kanker, menurutnya tidak ada pilihan lain yang lebih bijak selain berhenti merokok.

"Sebenarnya makin sering merokok, tubuh juga makin kurus. Rokok mempengaruhi metabolisme sehingga berat badan turun lalu akhirnya lebih rentan kena kanker," tutur Prof Koh kepada detikHealth usai diskusi panel dalam rangkaian 15th World Conference on Tobacco or Health di Suntec Convention Center Singapura, Jumat (24/3/2012).



(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar