Selasa, 31 Januari 2012

Terlalu Sering Keluarkan Sperma Bikin Lelaki Gampang Sakit

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Sydney, Sebagai aktivitas fisik berskala ringan hingga sedang, hubungan seks memang sehat. Namun hubungan seks yang terlalu sering juga membuat banyak sperma terbuang, sementara riset menunjukkan dampaknya bisa menurunkan daya tahan tubuh.

Para ilmuwan di Australia yakni Damian Dowling dari Monash University dan Prof Leigh Simmons dari University of Western Australia mengibaratkan proses produksi sperma sebagai investasi energi. Makin sering memproduksi sperma, maka investasi energi juga meningkat.

Jika sperma yang dihasilkan itu terlalu sering dikeluarkan, maka investasi energi juga akan meningkat karena tubuh laki-laki akan segera memproduksi sperma yang baru. Menurut para ilmuwan, tubuh akan kehilangan banyak energi yang seharusnya digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Penelitian ini membantah anggapan tradisional bahwa hubungan seks dan produksi sperma itu murah ongkosnya. Di sini kita menunjukkan bahwa harga yang harus dibayar sangat mahal," kata Dowling seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (1/2/2012).

Harga yang dimaksud Downing adalah berkurangnya daya tahan tubuh, sehingga mudah terkena infeksi. Berbagai jenis penyakit yang ditularkan oleh kuman akan lebih mudah menulari laki-laki ketika produksi spermanya meningkat, sebab investasi energinya banyak yang terbuang.

Downing dan Simmons belum membuktikan teori ini pada manusia, namun keduanya meyakini anggapan lama bahwa seks itu menyehatkan tidak sepenuhnya benar. Artinya jangan terlalu berharap bahwa jika sering bercinta maka otomatis badan akan makin sehat, sebab tetap ada harga yang harus dibayar.

Para ilmuwan ini baru membuktikannya pada spesies jangkrik sawah Australia, Teleogryllus oceanicus yang diyakini memiliki sistem produksi sperma paling mirip dengan manusia. Pada jangkrik jantan, frekuensi berhubungan seks dengan jangkrik betina sudah terbukti melemahkan daya tahan tubuh.


(up/ir

Penyakit-penyakit Berbahaya Akibat Kekurangan Vitamin D

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kurangnya paparan sinar matahari diketahui berkaitan dengan berbagai penyakit, mulai dari flu, penyakit jantung, diabetes, multiple sclerosis, hingga kanker. Beberapa penelitian telah merujuk pada suatu zat penting yang terkandung dalam paparan sinar matahari, yaitu vitamin D. Kekurangan vitamin D ternyata berakibat serius bagi kesehatan, terutama di negara-negara sub tropis yang hanya sedikit mendapat paparan sinar matahari.

Vitamin D tidak hanya membantu tubuh menyerap kalsium yang penting bagi tulang, tetapi juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan membantu mengurangi peradangan. Peradangan kronis diduga dapat memicu penyakit jantung dan kanker. Beberapa penyakit berbahaya yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D antara lain:

1. Diabetes
Sebuah penelitian tahun 2011 lalu menemukan bahwa anak obesitas yang memiliki kadar vitamin D rendah lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 ketika dewasa. Sedangkan pada orang dewasa yang memiliki vitamin D kadar rendah, kemungkinannya terserang diabetes tipe 2 naik menjadi 57 persen.

2. Kanker
Sebuah penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal menunjukkan orang yang dalam darahnya banyak terkandung vitamin D memiliki risiko 40 persen lebih rendah terserang kanker usus dibandingkan dengan orang yang memiliki vitamin dalam kadar rendah.

3. Multiple sclerosis
Para peneliti juga menyatakan ada hubungan antara kekurangan vitamin D dengan multiple sclerosis, peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang. Multiple sclerosis paling banyak menyerang orang yang tinggal jauh dari khatulistiwa dan hanya sedikit terpapar sinar matahari.

4. Rheumatoid arthritis
Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan rheumatoid arthritis atau radang sendi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan bulan Januari 2012 ini, di antara bayi-bayi yang meninggal mendadak, di 75 persen di antaranya ditemukan mengalami kekurangan vitamin D.

Bagaimana mendapatkan asupan sinar matahari?

Sinar matahari menyediakan 90 persen vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Ketika cahaya panas dan sinar ultraviolet menyentuh kulit, produksi vitamin D diaktifkan. Dalam makanan, sumber alami utamanya adalah hati dan minyak ikan. Telur mengandung sejumlah kecil vitamin D, juga beberapa makanan seperti sereal, jus buah segar dan yoghurt yang diperkaya dengan vitamin D.

"Satu porsi makanan yang diperkaya hanya memberikan hampir 20 persen dari kebutuhan harian vitamin D. Sulit untuk mendapatkan semua kebutuhan vitamin D dari makanan saja," kata Catherine Collins, ahli gizi di Rumah Sakit St George, London seperti dilansir DailyMail, Selasa (31/1/012).

Banyak orang menghindari keluar rumah tanpa memakai tabir surya dan kemudian berakhir dengan kekurangan vitamin D. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang didiagnosis memiliki melanoma ganas, bentuk paling parah dari kanker kulit, adalah orang-orang dengan kadar terendah vitamin D.

Untuk mencukupi asupan vitamin D yang ideal, paparan sinar matahari secara teratur selama musim panas sangat diperlukan. Durasinya sekitar 10 sampai 15 menit setiap hari tanpa tabir surya pada pukul 11:00 - 15:00, yaitu ketika matahari sedang panas-panasnya.

"Hampir semua orang di negara ini kekurangan vitamin D tahun ini. Kami tinggal terlalu jauh di utara dan tidak yakin cuaca akan cukup cerah untuk memproduksi vitamin D yang cukup. Jumlah vitamin D yang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak kulit terkana paparan sinar matahari. Tangan dan wajah saja tidak cukup, lengan juga perlu," kata Dr Robert Moy, seorang dokter anak di Birmingham.

Kemampuan tubuh membuat vitamin D berkurang seiring dengan pertambahan usia. Orang yang berusia lebih dari 65 tahun disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin D 10 mcg setiap hari. Orang berkulit gelap tidak menghasilkan vitamin dengan mudah. Ibu menyusui dan wanita hamil harus mengkonsumsi suplemen vitamin D mcg 10 untuk memastikan anak-anaknya memiliki tulang yang sehat dan terlindung dari osteoporosis di kemudian hari.

Orang gemuk juga harus meminum suplemen, karena vitamin D bisa terkunci ke dalam sel lemak dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Anak-anak berusia 6 bulan - 5 tahun harus mengkonsumsi suplemen vitamin D sebanyak 7 mcg setiap hari sebab tulangnya akan melalui tahap kritis perkembangan. Kekurangan vitamin D telah menyebabkan lonjakan kasus rakhitis secara drastis.


(pah/ir

Kena Seksomnia, Bercinta Aktif Tapi dalam Kondisi Tidur

Your browser does not support iframes.




Stephen & Kelly (dok: The Sun)
Lancashire, Inggris, Ada beberapa gangguan yang terjadi saat tidur, salah satunya adalah tertidur tapi tanpa sadar melakukan hubungan seks. Seperti dialami Stephen Davis yang memiliki gangguan sexsomnia (tertidur tapi sambil bercinta) selama 5 tahun.

Stephen (27 tahun) memiliki seksomnia selama 5 tahun, ia melakukannya dengan pasangannya Kelly Rampling (27 tahun). Para ahli mengungkapkan seksomnia adalah seseorang yang sering tidak memiliki ingatan apa yang telah dilakukannya. Saat ini keduanya sudah memiliki seorang anak laki-laki bernama Harrison (2 tahun).

"Saya mulai melihat hubungan seks di tengah malam sangat berbeda dengan bagaimana kita bercinta di waktu yang lain, tidak ada ciuman, tidak ada foreplay. Dia hanya melakukan lalu mengucapkan terimakasih," ujar Kelly, seperti dikutip dari The Sun, Selasa (31/1/2012).

Kelly mengungkapkan ia mencoba untuk berbicara dengan Stephen ketika berhubungan seks, matanya terbuka tapi tatapan matanya kosong dan tidak ada respons sama sekali. Kelly bahkan menuturkan ia seperti berhubungan seks dengan zombie.

"Saat itu aku menyadari Stephen berhubungan seks dalam tidurnya. Itu 5 tahun lalu dan meski kita masih memiliki kehidupan seks yang sehat, kami bercinta 4-5 kali dalam seminggu, ia masih menderita sexsomnia," ujar Kelly.

Kondisi yang dialaminya ini cukup membuat Kelly merasa terganggu dan melelahkan, bahkan memalukan dibanding dengan kondisi medis. Terkadang Kelly terbangun di malam hari dan menemukan dirinya berbaring di atas Stephen.

"Biasanya ketika saya melakukannya, saya akan mendapatkan wajah pemarah Kelly ketika bangun di pagi hari. Saya tidak pernah terbangun di tengah tidur, jujur saja saya sangat malu dengan kenyataan ini," ujar Stephen.

Stephen menuturkan teman-temannya mengira ia serakah dan tertawa ketika mendengar hal tersebut, tapi Stephen merasa itu bukanlah suatu hal yang lucu jika seseorang mengalami hal yang sama.

"Lima tahun adalah waktu yang lama bagi Kelly dan Stehphen dalam menghadapi sexsomnia, tapi untungnya mereka memiliki komunikasi yang baik. Karena kondisi ini bisa menggangu hubungan yang ada," ujar Dr Pam Spurr, relationship expert.

Dr Spurr menuturkan masalah seks kadang sulit untuk dibahas karena tidak semua orang mau terbuka mengenai gangguan seksualnya. Kondisi ini bisa menghancurkan hubungan yang ada.

Sexsomnia merupakan perilaku umum yang mencakup kenikmatan diri sendiri, pendekatan psikologis klinis seperti terapi stres bisa membantu dan pola tidur yang rutin bisa meringankan masalah.

Peneliti dari Kanada menemukan 1 dari 12 orang mengaku terlibat atau memulai aktivitas seksual saat tidur. Pengobatan terbaiknya adalah mendapatkan saran dari ahli dalam kedokteran tidur.

Sama seperti gangguan tidur pada umumnya, seksomnia juga disertai gejala-gejala seperti gelisah, insomnia, maupun depresi. Penyebabnya bisa karena konsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, insomnia dan kafein.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh laki-laki, yakni 11 persen laki-laki sedangkan pada wanita hanya 4 persen. Secara keseluruhan, gangguan sexsomnia dialami oleh 7,6 persen pasien.

(ver/ir

Tinggal di Rumah Sakit 10 Tahun Karena Menanti Donor Paru

Your browser does not support iframes.




Casey Blunstone (dok. dailymail)
Walgherton, Hampir semua orang mungkin tidak menyukai tinggal atau menginap berlama-lama di rumah sakit. Tapi seorang remaja harus rela hidup di rumah sakit selama 10 tahun untuk dapat bertahan hidup dan menanti donor untuk parunya. Ia bahkan sudah 20 kali menjalani operasi paru-paru.

Casey Blunstone (16 tahun) didiagnosis menderita cystic fibrosis sejak berusia 4 minggu. Penyakit ini mempengaruhi organ internalnya, terutama paru-paru dan sistem pencernaan yang menyebabkannya tersumbat akibat penebalan dan lendir lengket.

Casey sebelumnya harus menghabiskan 20 jam per hari untuk terhubungan dengan mesin ventilator di Crewe’s Leighton Hospital. Tapi karena fungsi paru-parunya hanya tinggal 16 persen dan masuk tahap bahaya, ia harus dirawat di Great Ormond Street Hospital dan menunggu donor yang cocok untuknya.

Selama 10 tahun terakhir, kegiatan Casey hanya terbatas di rumah sakit karena kondisinya yang melemah dan telah menjalani operasi sebanyak 20 kali.

Dia berada di deretan atas penerima transplantasi, tetapi karena kelompok usia dan golongan darahnya, ia harus menunggu lama karena belum ada donor yang cocok dengannya.

Tapi baru-baru ini, Casey mendapat berita bahagia karena akhirnya ada donor paru yang cocok dengannya. Casey menjalani prosedur transplantasi selama 10 jam di Great Ormond Street Hospital, London.

"Saya telah menunggu begitu lama untuk donor dan saya terkejut pada awalnya karena saya tidak berpikir itu akan terjadi," jelas Casey Blunstone yang berasal dari Walgherton, Cheshire East, seperti dilansir Dailymail, Selasa (31/1/2012).

Setelah menunggu lama selama 10 tahun, Casey sekarang bisa mulai melihat masa depannya yang cerah dan petugas medis mengharapkan kondisinya bisa pulih sepenuhnya.

"Kami awalnya benar-benar putus asa pada tahap ini. Kami sangat bahagia," jelas ibunda Casey, Gaynor (48 tahun).

Remaja ini sekarang bergabung dengan organisasi donor dan mengajak orang lain sehingga lebih banyak nyawa bisa diselamatkan.

"Hal pertama yang saya pikirkan setelah operasi adalah bahwa saya ingin orang untuk terus menyumbangkan organ mereka. Kondisi saya telah benar-benar buruk, tapi saya diberi kesempatan lagi dalam hidup dan itu semua saya inginkan untuk mereka yang masih menderita," jelas Casey.

Selama empat hari, ia berhasil merekrut lebih dari 300 orang untuk bergabung dengan Organ Donation Register dan sekarang ditetapkan untuk menjadi Live Life Then Give Life, sebuah badan amal donor nasional.

"Dia telah sakit selama hampir seluruh hidupnya dan telah bekerja keras. Tapi dia hanya terus berjalan dan selalu tetap positif," jelas kakaknya, Tom (25 tahun).

Casey sekarang berharap bisa bergabung dengan teman-temannya di sekolah secara penuh setelah bertahun-tahun ia sering meninggalkan kelas.

Cystic fibrosis adalah penyakit yang diwariskan, menyebabkan infeksi dada berulang, pertumbuhan yang buruk dan masalah kesehatan terkait, seperti diabetes dan infertilitas.

Kondisi ini mempengaruhi lebih dari 8.500 anak-anak dan dewasa muda di Inggris, di mana lima bayi dilahirkan dengan kondisi cystic fibrosis setiap minggu.


(mer/ir

Orang Jadi Lebih Berani Berbohong Lewat SMS

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Berkomunikasi lewat pesan teks atau SMS memperbesar kemungkinan untuk berbohong. Para peneliti menemukan bahwa daripada berkomunikasi lewat video atau bertatap muka langsung, orang lebih mudah berbohong lewat pesan SMS. Menurut peneliti, hal itu karena sang pembohong tidak merasa sedang diamati.

Penelitian ini dipimpin oleh David Jingjun Xu, asisten profesor bisnis Wichita State University School of Business di Wichita, Kansas. Bekerja dengan rekan-rekannya di University of British Columbia (UBC) di Kanada, Profesor Xu meminta 170 orang mahasiswa UBC melakukan perdagangan saham palsu secara langsung, melalui video atau dengan mengirim SMS.

Para peserta yang bertindak sebagai broker diberitahu bahwa mereka akan menerima hadiah uang tunai jika penjualan sahamnya meningkat. Mereka juga diberi informasi bahwa saham yang akan mereka jual bakal menurun setengah harga.

Sementara itu, pembeli diberitahu bahwa mereka akan menerima uang tunai tergantung pada nilai sahamnya, tetapi tidak diberi informasi apapun sebelum terjadi transaksi.

Setelah perdagangan diselesaikan, para pembeli ditanya apakah sang broker telah menipu mereka atau tidak. Setelah memeriksa broker yang dianggap pembohong, para peneliti memperhitungkan bentuk komunikasi yang telah digunakan para broker dalam melakukan transaksi.

Penelitian yang dilansir Health24.com, Selasa (31/1/20120 ini mengungkapkan bahwa para pembeli yang mendapat informasi lewat pesan SMS memiliki kemungkinan 95% lebih besar mengaku ditipu daripada pembeli yang berkomunikasi lewat video.

Mereka juga 31% lebih mungkin mengaku ditipu daripada pembeli yang melakukan transaksi langsung dan 18% lebih mungkin ditipu dibandingkan pembeli yang bertransaksi lewat percakapan telepon.

Dalam laporan yang dimuat Journal of Business Ethics, para peneliti mengatakan bahwa penurunan kemungkinan penipuan dalam komunikasi video mungkin disebabkan karena video dapat membuat orang merasa seolah-olah sedang diamati.

Peneliti menyebutnya "efek sorotan". Tim Xu juga berpendapat bahwa temuan ini bisa membantu konsumen untuk menghindari peristiwa negatif seperti penipuan online.
(pah/ir

Layanan Gizi untuk Warga yang Tinggal di Atas Kuburan

Your browser does not support iframes.




Dapur di atas nisan (dok: tim MDGs)
Jakarta, Gizi yang baik merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang, tidak peduli di manapun ia bertempat tinggal. Di Surabaya, ada yayasan amal yang memberikan pelayanan gizi bagi masyarakat terpinggirkan termasuk yang tinggal di atas makam.

Sama seperti pemukiman kumuh lainnya di daerah urban atau perkotaan, pemukiman warga yang satu ini juga sangat sederhana dan ala kadarnya. Atapnya dari terpal plastik warna-warni, alasnya juga seadanya berupa tikar lusuh dan kardus-kardus bekas.

Namun yang membedakan adalah pemandangan di dalam dan sekitarnya, yang bagi kebanyakan orang akan sangat menyeramkan. Gubuk-gubuk ini memang didirikan di atas makam, sehingga jangan heran jika ada beberapa nisan yang difungsikan sebagai dapur, meja makan atau rak piring.

Dengan kondisi seperti ini, kebutuhan gizi yang baik tentu sulit terpenuhi. Jangankan untuk menyediakan makanan yang benar-benar steril atau sekedar bersih, bahan makanan yang dimiliki terkadang juga tidak banyak pilihan karena keterbatasan faktor ekonomi.

Beruntung ada sebuah yayasan yang peduli dengan kondisi pra warga di Makam Mataram, Kota Surabaya tersebut. Yayasan Pondok Kasih (YPK), yang dipimpin oleh Hana Amalia Vandayani dan suaminya dr Michael Leksodimulyo rutin memberi pelayanan gizi di tempat itu.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah serta sejumlah donatur, dr Michael yang pernah dianugerahi Sang Teladan Favorit oleh sebuah produk obat sakit kepala ini aktif melayani warga sejak 2009. tujuannya tak lain untuk meningkatkan kesehatan anak-anak lewat gizi yang baik.

Bukan cuma di Makam Mataram 1 dan 2, dr Michael dan YPK juga melayani beberapa wilayah marjinal atau terpinggirkan lain di Surabaya. Di antaranya adalah Manukan Lor, Manukan Ruko, Kali Butuh, Rumah Setan, Trenggilis, Krukah, Terminal Joyoboyo, Bangun Rejo, Indrapura, Simokerto, Makam Kembang Kuning, Gang Dolly dan Keputih.

Dari semua wilayah dampingannya, total dr Michael dan timnya saat ini melayani 67.653 warga miskin dari berbagai usia mulai dari bayi hingga lansia. Jenis layanannya terjadwal rutin setiap hari, pukul 13.00-17.00 khusus untuk layanan nutrisi bagi ibu hamil dan balita.

"Tiap hari klinik kami melayani warga di pekuburan, tempat prostitusi, bawah jembatan, pinggir sungai dan tempat pembuangan sampah. Menunya disesuaikan dengan penghasilan suami hari itu, lalu kita menyisihkan untuk ditabung. Yang lainnya diatur oleh tim medis kita," kata dr Michael saat dihubungi detikHealth, Selasa (31/1/2012).

Berkat kerja kerasnya yang tanpa pamrih, dr Michael dan timnya di YPK masuk dalam daftar nominasi peraih Indonesian Millenium Development Goals Award 2011 untuk kategori lembaga Swadaya Masyarakat di Bidang Nutrisi.

Sebanyak 16 penghargaan umum dan 5 khusus akan diberikan pada individu maupun lembaga yang dfinilai punya kontribusi dalam pencapaian MDG's di Indonesia, besok malam di Balai Kartini.

Selengkapnya, nominasi yang masuk dalam di kategori Lembaga Swadaya Masyarakat di Bidang Nutrisi adalah sebagai berikut.

1. Institut Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Papua
program: Pengembangan Sekolah Kampung Berbasis Kearifan Lokal yang Terintegrasi

2. Yayasan Pondok Kasih Surabaya
Program: Peningkatan kesehatan anak-anak melalui program nutrisi pada masyarakat prasejahtera di wilayah terpinggirkan.


(up/ir

Susah Tidur Naikkan Risiko Diabetes Enam Kali Lipat

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tidur malam yang terganggu sering menyebabkan lelah dan kesal. Penelitian menemukan bahwa orang yang terus-terusan susah tidur memiliki kemungkinan enam kali lebih besar terserang diabetes dan penyakit jantung. Penelitian baru ini menjelaskan bahwa gejala diabetes muncul setelah tiga hari mengalami gangguan tidur.

Temuan baru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics ini membantu menjelaskan penelitian sebelumnya, mengapa pekerja shift malam rentan mengidap diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Dengan melibatkan hampir 20.000 orang, para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki satu dari empat varian gen tertentu enam kali lebih tinggi risikonya terserang diabetes. Peserta penelitian yang tidurnya terganggu berulang kali selama tiga hari akan mengembangkan gejala-gejala diabetes.

Menurut para peneliti, protein rusak yang dikenal sebagai MT2 dapat mengganggu jam biologis atau ritme sirkadian dan pelepasan hormon insulin. Gangguan ini memicu gangguan dalam pengaturan gula darah dan menyebabkan diabetes tipe 2.

"Pengaturan gula darah adalah salah satu dari banyak proses yang diatur oleh jam biologis tubuh. Penelitian ini menambahkan pemahaman kami tentang bagaimana gen yang berperan penting dalam pengaturan jam biologis dapat mempengaruhi risiko diabetes. Kami menemukan varian yang sangat langka dari gen MT2 memiliki efek jauh lebih besar daripada varian lain yang lebih umum," kata Profesor Philippe Froguel, dari Imperial College London seperti dilansir DailyMail, Selasa (31/1/2012).

Pada tahun 2008, sebuah penelitian genetik yang dipimpin oleh tim yang sama menemukan bahwa orang-orang yang memiliki variasi umum dalam gen MT2 memiliki risiko terserang diabetes tipe 2 sedikit lebih tinggi.

Pelepasan insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah diketahui diatur oleh melatonin. Sedangkan siklus tidur-bangun tubuh dikendalikan oleh melatonin yang memiliki efek berupa rasa kantuk dan menurunkan suhu tubuh.

"Penelitian genetik seperti ini berguna karena dapat membantu kita memahami bagaimana genetik seseorang dapat mempengaruhi resiko diabetes tipe 2. Risiko ini tidak dikendalikan oleh satu gen tunggal. Dan kita sudah tahu bahwa perubahan genetik lainnya serta faktor gaya hidup dapat mempengaruhi kemungkinan mengembangkan kondisi yang kompleks," kata Dr Iain Frame, direktur penelitian di Diabetes UK.

Para peneliti semakin yakin bahwa makan makanan yang seimbang serta diperkaya buah dan sayuran akan menjaga berat badan tetap sehat. Selain itu, menjadi lebih aktif secara fisik juga dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 serta membantu pasien diabetes mengelola penyakitnya dengan lebih efektif serta menurunkan kemungkinan terjadinya komplikasi yang lebih serius.


(pah/ir

10 Hal yang Terbukti Bisa Membunuh Sperma

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Ada banyak hal yang bisa membuat pasangan sulit mendapat momongan. Dari alergi sperma, kualitas sel telur yang buruk, hingga sperma yang tidak efektif. Sekitar 1 dari 10 pasangan mengalami infertilitas atau ketidaksuburan. Faktor sang pria diperkirakan ikut andil sebesar 30% dari total kasus ketidaksuburan ini.

Pria menghasilkan jutaan sperma setiap hari, sedangkan perempuan hanya menghasilkan 300-400 telur sepanjang hidupnya. Faktor eksternal dapat mempengaruhi kesehatan sperma.

Dan karena sel-sel sperma memakan waktu sekitar 75 hari untuk tumbuh hingga benar-benar matang, hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan sel sperma dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Seperti dilansir Health.com, Selasa (31/1/2012), berikut adalah 10 faktor yang dapat mempengaruhi sperma pria.

Overheating atau kepanasan
Testis manusia hanya dapat berfungsi dengan baik jika berada di tempat yang paling dingin dari seluruh tubuh. Anatomi tubuh pria dirancang untuk menciptakan jarak antara testis dan suhu inti tubuh.

"Jika suhu testis dinaikkan hingga 37 derajat Celcius, produksi sperma berhenti. Ketika produksi terganggu, dampak negatifnya bisa berlangsung selama berbulan-bulan," kata Hal Danzer, MD, spesialis kesuburan di Los Angeles.

"Paparan panas mendatangkan malapetaka pada kemampuan reproduksi seorang pria. Jumlah keseluruhan sperma menurun, begitu juga pegerakan dan bentuknya," kata Paul Shin, MD, urolog di Washington DC.

Berendam dalam air panas
Berendam dalam air panas tidak baik untuk testis. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007, 30 menit yang dihabiskan di jacuzzi atau bak mandi air panas dapat menurunkan produksi sperma.

"Paparan suhu panas dapat berdampak pada sperma pria untuk waktu yang sangat lama. Karena sperma memerlukan waktu lama untuk matang, segala upaya untuk mengurangi paparan tersebut biasanya memakan waktu setidaknya enam sampai sembilan bulan untuk menunjukkan perbaikan," kata Dr Shin.

Demam
"Ketika saya tahu bahwa pasien tidak banyak menghabiskan waktu di bak air panas, merokok ganja, memakai celana ketat untuk bersepeda, dan teknik pengumpulan analisis air mani sudah cukup baik, pertanyaan pertama saya adalah, 'Apakah Anda pernah sakit tiga bulan lalu?" kata Kurt Wharton, MD, pakar obstetri dan ginekologi di San Francisco yang mengkhususkan diri dalam infertilitas.

Demam tinggi dapat memiliki efek yang sama seperti halnya berendam dalam air panas dengan durasi yang sama. Tergantung pada waktu proses produksi sperma, konsentrasi sperma dapat turun hingga 35% setelah demam, menurut sebuah penelitian tahun 2003.

Laptop
Meskipun terdengar agak janggal, komputer laptop dapat mempengaruhi kemampuan pria untuk berkembang biak. Menurut para peneliti di State University of New York di Stony Brook, ada korelasi langsung antara penggunaan laptop dan peningkatan suhu skrotum sebesar 2 derajat Celcius pada posisi tertentu. Peningkatan ini memiliki efek berbahaya pada proses pembentukan sperma. Jadi jika ingin dapat momongan, sebaiknya takkan laptop di aats meja.

Celana dalam terlalu ketat
Celana yang terlalu ketat juga berbahaya bagi kesuburan pria. Meskipun demikian, perbedaan antara celana boxer dan celana dalam biasa tidak cukup besar untuk mempengaruhi jumlah sperma.

"Celana boxer akan lebih baik daripada celana biasa jika jumlah sperma pria masuk dalam kategori rendah. Tapi pengaruhnya hanya kecil jika jumlah spermanya normal," kata Dr Danzer.

"Namun mengenakan celana dalam yang ketat untuk jangka waktu lama adalah ide yang buruk juga. Makin ketat celana yang dikenakan pria, makin menciptakan lingkungan yang buruk bagi produksi sperma," kata Dr Wharton.

Pelebaran pembuluh darah
Sekitar 15% pria memiliki varikokel atau varises pada skrotumnya, biasanya di testis sebelah kiri. Ketika seorang pria memiliki jumlah sperma yang rendah, dokter akan merekomendasikan untuk menghilangkan varikokel melalui pembedahan atau melalui embolisasi perkutan, prosedur non-bedah dengan menggunakan kateter.

Meskipun tidak jelas, varikokel dapat mengganggu produksi sperma karena mengganggu aliran darah, sehingga menyebabkan skortum menjadi terlalu panas, atau menyebabkan darah kembali ke pembuluh darah yang memasok testis. Meskipun ada sedikit bukti bahwa kesuburan akan membaik setelah menjalani embolisasi varikokel, beberapa dokter lebih percaya bahwa operasi juga dapat meningkatkan kualitas air mani.

Ponsel
"Sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa pria dengan penggunaan ponsel tertinggi, yaitu lebih dari empat jam per hari, memiliki jumlah, tingkat pergerakan, dan morfologi (bentuk normal) sperma yang lebih rendah secara signifikan," kata Dr Shin.

Pria sebaiknya membawa ponsel di dalam tasnya daripada dikantongi di saku baju atau celana untuk membatasi paparan radiasi. Namun, karena penelitiannya dianggap kecil, beberapa dokter tidak setuju dengan hasil penelitian ini.

Kegemukan
"Obesitas diketahui berkaitan dengan peningkatan produksi hormon wanita (estrogen), penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual, dan kemandulan," kata Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 oleh World Health Organization (WHO), dibandingkan dengan pria normal, pria subur yang mengalami obesitas lebih banyak mengalami penurunan fungsi testis dan memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit. Meskipun obesitas dapat mengurangi jumlah sperma, hanya obesitas ekstrim yang dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Gaya hidup suka berpesta
Rokok, alkohol, dan ganja dapat mengganggu fungsi seksual. Menurut sebuah studi 2010, kecanduan alkohol akan mempengaruhi kualitas dan produksi air mani, dan merokok dapat mengganggu pergerakan sperma.

Selain memperlambat pergerakan sperma, penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan menyebabkan disfungsi ereksi.Ganja juga memiliki pengaruh yang sama. Merokok ganja telah terbukti mengurangi jumlah sperma, fungsi sperma, dan kesuburan pria secara keseluruhan.

Gangguan lain
Menurut Dr Potter, beberapa kondisi negatif lainnya dapat mempengaruhi sperma, yaitu:
1. Penyumbatan saluran sperma. Baik itu disebabkan oleh cacat lahir, infeksi, trauma, atau vasektomi, penyumbatan mencegah sperma dapat memasuki air mani.

2. Kelainan genetik. Kelainan kromosom dapat menyebabkan produksi sperma sangat berkurang atau bahkan tidak ada. Sebagai contoh, salah satu bentuk cystic fibrosis dapat menyebabkan  tidak terbentuknya saluran sperma.

3. Faktor lainnya seperti antibodi anti sperma, ketidakseimbangan hormon, kanker testis, dan gangguan seksual juga dapat mempengaruhi kualitas sperma.


(pah/ir

Payakumbuh Punya Air Keran Siap Minum dan Bank Sampah

Your browser does not support iframes.




(dok. detikTravel)
Jakarta, Bicara soal air bersih dan sanitasi yang baik, Kota Payakumbuh patut dijadikan teladan. Kota kecil di Sumatra Barat ini punya air keran siap minum dan 80 persen sekolahnya memiliki bank sampah untuk menanamkan budaya hidup bersih sejak dini.

Air keran siap minum yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bisa ditemukan di 10 kelurahan di Kota Payakumbuh, dan rencananya akan terus diperluas cakupannya. Pemerintah kota setempat menamakan program itu Zona Air Minum Prima atau disingkap ZAMP.

Meski belum bisa melayani seluruh wilayah, ZAMP sudah bisa menjadi contoh bahwa air minum seharusnya bisa langsung diminum. Walikota Payakumbuh, Capt H Josrizal Zain, SE, MM saat ditemui dalam acara Indonesian Milledium Development Goals Award di Balai Kartini menjamin airnya benar-benar bersih karena instalasi pipa-pipanya juga sudah steril.

Untuk air bersih, Kota Payakumbuh mengklaim sudah bisa melayani 93,4 persen warganya. Dengan pencapaian tersebut, Josrizal optimistis bisa memenuhi target MDGs pada tahun 2015 yakni melayani kebutuhan air bersih untuk 100 persen warganya.

"Bagi kami, sanitasi itu kunci. Sanitasi baik, kesehatan juga baik dan semua target MDG's pasti tercapai," kata Josrizal yang juga Sekjen Asosiasi Kota Peduli Sanitasi (APKOSI) ini saat ditemui di Balai Kartini, Selasa (31/1/2012).

Selain air bersih, Josrizal mengaku sangat serius menangani masalah sanitasi. Salah satunya dengan membangun WC komunal yang saat ini sudah mampu melayani 240 keluarga di wilayah urban atau perkotaan padat penduduk, yang memang tidak mungkin punya WC pribadi mengingat jarak septic tank terlalu dekat dengan sumur.

WC komunal sengaja ditempatkan di 'off-side area' atau di luar pemukiman, untuk memberikan jarak aman agar tidak mencemari sumuir atau sumber air. Limbahnya tidak dibuang begitu saja, melainkan diolah dulu menjadi biogas untuk keperluan bahan bakar rumah tangga misalnya untuk memasak.

Kota Payakumbuh juga mentargetkan 100 persen warganya sudah tidak buang air besar sembarangan pada tahun 2015. Josrizal tidak menyebut berapa pencapaiannya saat ini, namun hanya mengungkap bahwa pada tahun 2005-2006 angkanya baru 26 persen dan saat ini sudah meningkat sangat jauh.

Josrizal tampaknya ingin menjadikan gaya hidup bersaih sebagai budaya. Oleh karena itu, Josrizal yang juga dikenal sebagai walikota sampah ini mulai menanamkan nilai-nilai kebersihan sejak dini melalui program Bank Sampah di sekolah-sekolah mulai dari SD hingga SMA.

Saat ini 80 persen sekolah di Payakumbuh sudah memiliki bank sampah. Bank tersebut menampung sampah dan membaginya menjadi 4 kategori, termasuk sampah organik dan anorganik.

Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos dan dimanfaatkan sendiri oleh sekolah untuk menyuburkan taman sekolah. Sedangkan sampah anorganik akan dijual, untuk didaur ulang dan hasil penjualannya akan dikembalikan sebagian kepada para siswa yang sudah begitu tertib membuang sampah pada tempatnya.

Dengan begitu banyaknya program penanganan air bbersih dan sanitasi, tak heran jika Payakumbuh masuk nominasi penerima Indonesian MDG's Award untuk kategori tersebut. Bahkan saat dikonfirmasi soal bocoran informasi bahwa Payakumbuh akan menjadi pemenang dalam kategori ini, Josrizal tersenyum-senyum seperti mau mengiyakan tetapi tidak berani.

Selengkapnya, berikut daftar 4 nominator Indonesian MDG's Award untuk kategori Akses pada Air Minum Layak dan Sanitasi Dasar, yang pemenangnya akan diumumkan besok malam di Balai Kartini:

1. Pemkab Wonosobo
2. Bappeda Kabupaten Bangka Tengah
3. Bappeda Kota Blitar
4. Kota Payakumbuh



(up/ir

Makin Susah Mengatur Keuangan Artinya Mulai Kena Pikun

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Penurunan kemampuan dalam mengelola keuangan terdeteksi beberapa tahun sebelum penyakit Alzheimer menyerang. Para peneliti mengatakan bahwa kriteria ini bisa menjadi indikator yang berguna bagi dokter untuk mendeteksi gejala kepikunan.

"Penurunan keterampilan keuangan terdeteksi pada pasien yang memiliki gangguan kognitif ringan setahun sebelum gangguan tersebut memburuk menjadi Alzheimer. Artinya, dokter dan penyedia layanan kesehatan perlu mengawasi pasien gangguan kognitif ringan yang menunjukkan penurunan dalam keterampilan keuangannya. Selain itu, keluarga dan pengasuh sebaiknya segera mengambil langkah untuk menghindari terjadinya dampak negatif terhadap keuangannya," kata peneliti, Profesor Daniel Marson.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gangguan dengan kegiatan sehari-hari sering mendahului munculnya penyakit Alzheimer. Para peneliti dari University of Alabama di Birmingham mempelajari 87 orang yang mengalami gangguan kognitif ringan.

Sebanyak 25 orang di antaranya memiliki Alzheimer tipe demensia selama penelitian berlangsung, dan 62 orang sisanya yang tidak. Peneliti membandingkannya dengan 76 orang sehat yang tidak memiliki gangguan memori.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Neurology, peneliti menggunakan alat yang disebut Financial Capacity Instrument (FCI) untuk mengukur keterampilan peserta penelitian selama satu tahun. FCI melihat keterampilan yang meliputi memahami istilah perbankan, mengelola buku cek, membayar tagihan, mempersiapkan tagihan dan menghitung mata uang.

Peserta penelitian diuji pada awal studi dan setahun kemudian. Skor FCI secara keseluruhan pada 25 orang pasien yang memiliki penyakit Alzheimer menunjukkan penurunan sebesar 6%. Keterampilan mereka dalam mengelola buku cek juga turun sebesar 9%. Sedangkan kelompok kontrol dan 62 orang yang memiliki gangguan kognitif ringan namun tidak berlanjut ke Alzheimer tetap mempertahankan nilai FCI-nya sepanjang tahun.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa jika seseorang sudah mengalami gangguan memori yang signifikan dan mulai mengalami penurunan dalam keterampilan keuangannya, itu bisa jadi tanda-tanda demensia," kata Dr Susanne Sorenson, kepala penelitian di Alzheimer's Society seperti dilansir BBC, Selasa (31/1/2012).


(pah/ir

Target MDG's Turunkan Kasus HIV-AIDS Paling Sulit Dicapai

Senin, 30 Januari 2012

Diabetes Memperburuk Pendengaran Wanita

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Mengidap diabetes dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan pendengaran yang lebih buruk karena pertambahan usia. Gangguan ini makin mencolok jika gangguan metabolisme yang terjadi tidak dikontrol dengan baik oleh obat-obatan dan pola makan.

Perempuan berusia 60-75 tahun pengidap diabetes yang dapat dikendalikan dengan baik memiliki pendengaran yang lebih baik dibandingkan wanita penderita diabetes yang kurang terkontrol. Perempuan pengidap diabetes yang terkontrol tersebut bahkan memilikin tingkat pendengaran yang sama dengan wanita tanpa diabetes pada usia yang sama.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua wanita penderita diabetes berusia 60 tahun ke bawah memiliki tingkat pendengaran yang buruk, bahkan ketika diabetesnya sudah terkontrol. Untuk pria, memburuknya pendengaran dialami seluruh peserta penelitian, terlepas dari usianya atau apakah mereka menderita diabetes atau tidak.

"Gangguan pendengaran dalam tingkat tertentu merupakan bagian yang normal dari proses penuaan, tetapi sering dipercepat pada pasien diabetes, terutama jika tingkat glukosa darahnya tidak dikendalikan dengan obat dan pola makan yang baik," kata Derek J. Handzo, DO, dari Departemen THT, Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Henry Ford di Detroit seperti dilansir News-Medical.net, Selasa (31/1/2012).

Penelitian yang akan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan bertajuk Triological Society's Combined Sections Meeting ini menyoroti pentingnya mengontrol diabetes dikarenakan dampak yang mungkin terjadi pada pendengaran, terutama seiring bertambahnya usia.

Menurut American Diabetes Association, hampir 26 juta orang di AS mengidap diabetes, dan 34,5 juta orang memiliki gangguan pendengaran. Tanda-tanda gangguan pendengaran antara lain kesulitan mendengar suara latar belakang atau mendengar percakapan dalam kelompok yang besar, serta sering mengubah-ubah volume radio atau TV.

Tim peneliti dari Rumah Sakit Henry Ford di Detroit menganalisis catatan 990 orang pasien dengan audiogram dari tahun 2000 hingga 2008. Pasien dikelompokkan berdasarkan gender, usia, dan gangguan diabetesnya.

Pasien diabetes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diabetes yang terkendali dengan baik dan yang kurang terkontrol. Pengelompokan tersebut mengikuti pedoman American Diabetes Association.

Tim Henry Ford melihat rata-rata pengukuran untuk menentukan tingkat pendengaran pasien pada frekuensi tertentu dan pengenalan suara pada usia yang berbeda.

Tim mengevaluasi rata-rata tingkat pendengaran yang berfokus pada frekuensi kebanyakan orang ketika berbicara dan frekuensi sangat tinggi yang digunakan pada musik dan alarm.

Wanita berusia 60-75 tahun yang diabetesnya kurang terkontrol memiliki pendengaran yang lebih buruk daripada wanita yang diabetesnya dikendalikan dengan baik dan dibandingkan kelompok kontrol.

Di antara wanita yang berusia kurang dari 60 tahun, penderita diabetes memiliki pendengaran yang lebih buruk dibandingkan wanita tanpa diabetes, terlepas dari diabetesnya terkontrol atau tidak.

Sedangkan pada pria dalam penelitian ini tidak ditemui perbedaan yang signifikan dalam hasil tesnya antara pria yang diabetesnya terkontrol baik, kurang terkontrol, serta yang tidak menderita diabetes.

"Laki-laki muda pada umumnya memiliki tingkat pendengaran yang lebih buruk, sehingga cukup menangkal kemungkinan pengaruh diabetes pada pendengaran. Temuan kami bisa dijadikan dasar penelitian masa depan untuk menentukan peran jenis kelamin yang mungkin mempengaruhi gangguan pendengaran," kata Dr. Handzo.

(pah/ir

Bulan Kelahiran Bisa Pengaruhi Kesehatan

Penutupan Lokalisasi Bukan Solusi, Malah Makin Sebarkan HIV

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Di banyak daerah, lokalisasi atau tempat pelacuran mulai dibubarkan karena dianggap tempat maksiat. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) keberatan, sebab hal itu justru membuat para pekerja seks susah dikontrol dan makin berisiko menularkan Human Imunnodeficiency Virus (HIV) penyebab AIDS.

Pembubaran tempat-tempat pelacuran atau lokalisasi kembali marak menjelang musim Pemilihan Kepala Daerah belakangan ini, karena banyak calon bupati mulai cari muka. Sekretaris KPAN, Dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengatakan pada musim-musim seperti ini banyak yang ingin terkesan suci dengan memerangi pekerja seks.

"Kemarin saya baru koordinasi dengan KPA dari 33 provinsi, banyak yang mengeluh karena beberapa calon kepala daerah sering ditekan untuk menutup lokalisasi," kata Nafsiah dalam pengumuman pemenang lomba jurnalistik Pekan Kondom Nasional 2011 di Plaza Indonesia, Senin (30/1/2012).

Nafsiah mengatakan, selama ini penutupan lokalisasi tidak pernah memberikan solusi dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Ketika lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta dan Dolly di Surabaya ditutup, edukasi dan sosialisasi tentang penggunaan kondom serta perilaku seks yang aman menjadi lebih sulit dilakukan.

Meski sebagian lokasi bekas tempat pelacuran telah diubah menjadi pusat-pusat keagamaan, pada kenyataannya keberadaan para pekerja seks maupun pelanggannya tidak pernah hilang. Justru makin sulit dikontrol, karena transaksi seks berpindah ke jalanan, kafe-kafe dan bahkan di beberapa tempat di Jawa Barat malah di rumah-rumah warga.

"Yang dibutuhkan para pekerja seks itu uang, apapun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Dan mereka selalu dicari, itu masalahnya. Meski lokalisasi dibubarkan, para pelanggan tetap akan mencari sehingga pekerja seks akan selalu ada meski lokalisasi dibubarkan," kata Nafsiah.

Nafsiah menilai, dalam jangka panjang penutupan lokalisasi di banyak daerah menjadi ancaman serius bagi penanggulangan HIV dan AIDS. Data KPAN menunjukkan, beberapa daerah yang telah membubarkan lokalisasinya seperti Jakarta dan Jawa Barat justru mengalami peningkatan dalam hal angka penularan HIV.
(up/ir

Kebanyakan Lelaki Pakai Kondom Hanya Saat Selingkuh

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Stigma negatif bahwa kondom hanya dipakai untuk berzinah terlanjur mengakar kuat. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat kondom juga dipakai hanya saat bercinta dengan pekerja seks maupun selingkuhan.

Sebuah penelitian di Centre for Sexual Health Promotion (CSHP) Amerika Serikat menunjukkan, kondom digunakan 2 kali lebih sering saat berhubungan seks dengan pasangan yang tidak tetap. Kecenderungan ini ditemukan baik pada laki-laki maupun perempuan pada rentang usia di bawah 50 tahun.

Fakta lain yang terungkap dalam penelitian tersebut adalah, dari 4 kali hubungan seks yang terjadi di seluruh Amerika Serikat, hanya 1 yang memakai kondom. Laporan yang juga dimuat di Journal of Sexual Medicine ini juga melaporkan, orang dewasa di atas 40 tahun paling jarang memakai kondom.

Data ini menunjukkan rendahnya pengetahuan tentang kondom maupun perilaku seks yang aman. Para peneliti menyarankan, pendidikan bagi orang dewasa tua mengenai risiko dan pencegahan penyakit menular seksual perlu semakin ditingkatkan di Amerika Serikat.

"Data tentang perilaku seksual dan penggunaan kondom di Amerika ini sangat dibutuhkan oleh para profesional kesehatan dan publik yang berada di garis depan dalam menangani masalah seperti HIV, infeksi penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan," kata peneliti, Michael Reece seperti dikutip dari MensHealth, Jumat (27/1/2012).

Meski tidak takut dengan risiko hamil, penggunaan kondom tetap memberikan perlindungan terhadap risiko lain yakni penularan penyakit. Beberapa jenis infeksi yang menular lewat hubungan seks seperti Human Imunnodeficiency Virus (HIV), raja singa dan juga kencing nanah bisa dicegah dengan kondom.

Saat berhubungan seks dengan pasangan tetap, kondom tetap diperlukan sebagai pelindung jika pasangan tersebut memiliki risiko tinggi untuk tertular penyakit kelamin. Misalnya jika pasangannya sering menyuntikkan narkotika, atau dicurigai sering bergonta-ganti pasangan.
(pah/ir

Bukti Kondom Makin Diterima, KPAN Tak Pernah Didemo Lagi

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Meski dulunya sering diprotes karena terkesan melegalkan seks bebas, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) mengklaim kondom sebagai alat kontrasepsi maupun perlindungan terhadap penyakit kelamin mulai diterima masyarakat. Salah satu buktinya, KPAN tidak pernah didemo lagi dalam 3 tahun terakhir.

"Dulu awal-awal kalau mau kampanye kondom, pasti langsung diprotes. Tapi dalam 3 tahun terakhir kita sering bikin acara tentang kondom dan tidak didemo," kata Sekretaris KPAN, Dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH dalam pengumuman lomba jurnalistik Pekan Kondom Nasional 2011 di Plaza Indonesia, Senin (30/1/2012).

Menurut Dr Nafsiah, stigma kondom sebagai alat untuk berzinah mau tidak mau harus diubah. Bagaimanapun saat ini makin banyak perempuan baik-baik yang tidak pernah selingkuh, ternyata kena Human Imunnodeficiency Virus (HIV) dari suaminya sendiri lalu saat hamil menularkannya lagi ke janin di dalam kandungannya.

Penggunaan kondom pada pasangan suami istri bisa mencegah risiko tersebut, khususnya jika salah satu di antaranya punya perilaku berisiko baik gonta-ganti pasangan maupun memakai narkoba suntik. Pemakaian kondom bisa dihentikan sementara ketika ingin punya anak, setelah masing-masing periksa HIV dan menalani pengobatan jika ternyata hasilnya positif.

Selain mencegah kehamilan dan penularan HIV maupun infeksi kelamin lainnya, kondom juga memiliki fungsi lain terutama bagi pasangan yang fungsi seksualnya mulai menurun. Misalnya saat perempuan mulai menopause, kondom berpelumas bisa meningkatkan kenyamanan bercinta meski produksi lendir kemaluan pada perempuan tersebut mulai menurun.

Terkait pandangan bahwa kondom merupakan media untuk melegalkan seks bebas, Nafsiah menuding kurangnya informasi dan sosialisasi sebagai penyebabnya. Ia mengeluhkan minimnya kesempatan untuk mengiklankan kampanye penggunaan kondom, padahal iklan rokok yang nyata-nyata merugikan kesehatan malah begitu bebas tampil di televisi.

Meski begitu, secara umum Nafsiah menilai penerimaan masyarakat terhadap kondom mulai meningkat. Bukan hanya karena KPAN sudah tidak pernah didemo, tetapi data dari DKT --sebuah lembaga pemasaran sosial untuk alat kontrasepsi-- menunjukkan peningkatan penjualan kondom dari sekitar 75 juta pada 2008 menjadi 140 juta pada 2010.


(up/ir

Paparan Kadmium Dapat Mengganggu Belajar Anak

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Paparan logam berat telah diketahui dapat berpengaruh pada kesehatan. Anak-anak dengan kadar tinggi dari logam berat kadmium dalam urin mereka mungkin cenderung lebih memiliki gangguan belajar dan atau memerlukan pendidikan khusus. Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah hasil studi baru.

Kadmium terjadi secara alami dalam beberapa jenis tanah. Anak-anak paling mungkin terpaapr logam berat tersebut melalui makanan seperti biji-bijian dan sayuran akar, serta melalui asap tembakau.

Beberapa mainan anak dan perhiasan juga telah ditemukan mengandung kadmium. Paparan cadmium bisa merusak ginjal dan paru-paru, serta telah dikaitkan dengan kanker.

Studi tersebut telah melibatkan 2.200 anak-anak usia 6-15 tahun. Para peserta penelitian yang memiliki tingkat tertinggi kadmium dalam urin lebih mungkin untuk memiliki gangguan belajar atau membutuhkan pendidikan khusus, dibandingkan dengan anak-anak dengan tingkat terendah logam tersebut dalam urin mereka.

Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam Environmental Health Perspective.

"Hanya karena anak terkena kadmium tidak berarti ia akan mengembangkan ketidakmampuan belajar. Tetapi gangguan belajar dan pendidikan khusus lebih banyak terlihat pada anak-anak yang terpapar kadmium. Untuk membatasi penggunaan kadmium dalam mainan anak-anak dan perhiasan membutuhkan peraturan yang lebih ketat," kata Robert Wright, MD seorang profesor pediatri dari Harvard Medical School, Boston seperti dilansir dari WebMD, Senin (30/1/2012).

Tingkat kadmium tidak terkait dengan risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Kadmium tampaknya mempengaruhi masalah seperti gangguan belajar dan kebutuhan pendidikan khusus, tetapi bukan masalah perilaku.

ADHD lebih merupakan gangguan perilaku. Kondisi tersebut ditandai dengan perilaku hiperaktif, kesulitan berkonsentrasi, dan impulsif.

"Studi baru tersebut menambah bukti yang menunjukkan bahwa kadmium mungkin berbahaya untuk anak-anak. Ada hasil yang bertentangan dalam literatur mengenai apakah paparan kadmium memiliki dampak neurokognitif pada anak-anak. Studi ini relatif besar untuk dapat menunjukkan kaitan antara paparan kadmiun dengan dampak neurokognitif," kata Jerome Paulson, MD, seorang co-direktur Mid-Atlantic Center for Children's Health and the Environment.

"Agak sulit untuk mengetahui kadmium dalam makanan karena berasal dari tanah di mana tanaman tersebut tumbuh. Lebih mudah untuk menghindari asap tembakau, daripada menghindari paparan kadmium," kata Prof. Wright.

Dalam penelitian tersebut para peneliti bergantung pada laporan orang tua mengenai gangguan pada anaknya, mungkin kurang akurat," kata Prof. Paulson.

"Para peneliti belum mengetahui di mana asal paparan kadmium. Sehingga masih perlu lebih banyak riset yang berkaitan dengan paparan kadmium dan gangguan belajar pada anak untuk memperkuat dan mengkonfirmasi hasil penelitian tersebut," kata Helen Binns, MD, MPH, seorang profesor pediatri dan kedokteran preventif dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.

(del/ir

10 Penyakit Mematikan yang Bisa Menular Antar Spesies

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Sejumlah penyakit mematikan bisa menular dari hewan ke manusia dan kebalikannya. Parasit pembawa penyakit ini tidak memilih-milih inangnya. Ketahui penyakit mematikan apa saja yang bisa ditularkan antar spesies.

Infeksi silang spesies ini memberi kesempatan patogen untuk bertukar gen dan bersiap membunuh inang yang sebelumnya dianggap asing. Penularan dapat terjadi dari kegiatan yang tampaknya tidak berbahaya seperti membiarkan monyet bergelayutan di kepala.

Mikroba dari dua spesies dapat berkumpul dalam usus dan berevolusi membentuk virus baru yang lebih mematikan dan menular. Seperti dilansir LiveScience, Senin (30/1/2012), berikut adalah 10 penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

1. Wabah influenza
Wabah flu babi yang menyerang beberapa negara saat ini tidak separah wabah flu yang pernah ada dalam sejarah. Tapi dengan banyaknya orang di bumi yang kebanyakan berdiam di kota dan bepergian dengan mudah, membuat potensi wabah ini tidak akan mudah diatasi.

Wabah influenza pada tahun 1918 pernah melanda dunia dalam beberapa bulan dan membunuh lebih dari 50 juta orang. Angka ini sangat luar biasa jika dibandingkan penyakit lainnya yang tercatat dalam sejarah untuk jangka waktu singkat.

Tidak seperti beberapa jenis virus flu yang banyak membunuh orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, virus flu tahun 1918 ini menyerang orang dewasa muda. Dalam satu tahun, rata-rata harapan hidup menurun sebesar 12 tahun.

2. Wabah pes
Sampai saat ini, belum ada yang dapat mengalahkan wabah di Eropa pada abad ke-14 atau disebut juga Wabah Bubonic. Sebanyak 75 juta orang meninggal dari populasi awal sebesar 360 juta.

Wabah ini disebabkan bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh hewan pengerat dan kucing, namun menjadi sangat mematikan saat ditularkan antar manusia. Gejalanya meliputi demam, meriang, lemas serta kelenjar getah bening yang bengkak dan nyeri. Bahkan sampai saat ini, wabah ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Wabah abad 14 ini mengaktifkan bakteri langka yang telah terbengkalai selama berabad-abad di gurun Gobi, Asia. Setelah menyerang Eropa di tahun 1320, bakteri ini berkembang sepanjang rute perdagangan dari Cina melalui Asia dan akhirnya ke Italia pada tahun 1347, kemudian sempat menyerang Rusia.

3. Penyakit akibat gigitan hewan : malaria, demam berdarah, chagas
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh gigitan hewan telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun. Kebanyakan penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Malaria menginfeksi lebih dari 350 juta orang setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia yang kebanyakan anak-anak muda di Afrika selatan Sahara. Sedang nyamuk demam berdarah menginfeksi sekitar 50 juta orang setiap tahunnya, yang mana 500.000 dirawat di rumah sakit dan 2,5 persen di antaranya meninggal.

Selain akibat gigitan nyamuk, rabies membunuh sekitar 55.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya, sebagian besar kasus terjadi di Asia dan Afrika. Sebagian besar kematian tersebut diakibatkan gigitan anjing peliharaan yang terinfeksi.

Sekitar 16 juta orang atau lebih di Meksiko hingga Argentina diperkirakan terserang penyakit Chagas yang ditularkan dari kotoran kutu pemakan darah triatomines atau biasa disebut 'kutu pencium'. Chagas banyak disebarkan oleh anjing atau ayam yang disimpan dalam ruangan pada malam hari, sehingga memungkinkan kutu mengigit manusia.

4. HIV / AIDS
HIV atau virus penyebab AIDS berasal dari simpanse atau primata lain dan diperkirakan telah menginfeksi manusia sejak satu abad yang lalu. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi mematikan atau kanker. Salah satu penyakit yang dipicu AIDS adalah tuberkulosis yang membunuh hampir seperempat juta orang yang hidup dengan HIV setiap tahunnya.

Pada akhir 2007, diperkirakan 33 juta orang mengidap HIV, ditambah sekitar 2,7 juta kasus baru untuk tahun 2011. Sekitar 2 juta di antaranya meninggal dunia, termasuk 270.000 anak-anak.

5. Parasit penyebab gila : toxoplasma
Parasit Toxoplasma gondii menginfeksi otak lebih dari setengah populasi manusia, termasuk sekitar 50 juta orang di Amerika. Parasit ini diperkirakan dapat meningkatkan risiko neurotisisme dan dapat menyebabkan skizofrenia. Gejala awalnya pada manusia menyerupai flu.

Kucing rumah yang dibiarkan menjelajah oleh pemiliknya adalah lebih rentan terserang, biasanya didapatkan dari kotoran kucing. Tak hanya kucing, parasit ini juga ditemukan pada mamalia lain di mana ia dapat bereproduksi secara aseksual.

6. Borok perut
Helicobacter pylori adalah bakteri patogen yang menyebabkan borok usus pada manusia. Bakteri ini diduga berasal dari singa, cheetah dan macan. Penyakit ini masih berlanjut sampai hari ini pada kucing besar.

7. Ebola
Ebola adalah ancaman bagi gorila dan simpanse di Afrika Tengah. Virus ini bisa menular antar manusia melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Ebola telah menewaskan beberapa ratus orang pada pertengahan tahun 1970-an dan dapat disebarkan oleh kelelawar yang tidak mati meski terinfeksi.

Gejalanya cukup mengerikan yaitu demam mendadak, rasa lemah yang intens, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, seringkali diikuti dengan muntah-muntah, diare, ruam pada ginjal, gangguan pada fungsi hati. Dalam beberapa kasus menyebabkan pendarahan internal maupun eksternal.

8. Polio, frambusia, Anthrax
Para ilmuwan menduga simpanse di Taman Nasional Gombe Streaming, Tanzania mengidap polio dari manusia. Ada juga kekhawatiran gorila tertular frambusia dari manusia, penyakit yang terkait dengan sifilis namun tidak menular secara seksual.

Gorila dan simpanse di Afrika Barat telah terbunuh oleh wabah antraks, yang diduga berasal dari ternak yang digiring oleh manusia. Namun ada juga kemungkinan kejadian ini disebabkan oleh antraks yang ada secara alami ada di hutan.

9. Virus manusia yang membunuh simpanse : HRSV dan HMPV
Human respiratory syncytial virus (HRSV) dan human metapneumovirus (HMPV) membunuh bayi-bayi di negara berkembang. Hampir semua bayi manusia melakukan kontak dengan kuman, sehingga dapat mengembangkan antibodi secara alami yang dirancang untuk melawan kuman.

Tapi ada bukti virus HRSV dan HMPV yang ditularkan langsung dari manusia ke kera besar liar telah membunuh seluruh populasi simpanse di bagian Afrika Barat pada tahun 1999 hingga 2006.

10. Kutu kemaluan pada manusia
Pada tahun 2007, manusia tertular kutu kemaluan dari gorila sekitar 3 juta tahun lalu. Kutu ini tidak menular karena tidur dengan gorila, tapi jika tidur di sarang gorila atau makan bersama dengan gorila.

Manusia adalah satu-satunya primata yang memiliki kutu kemaluan dan kutu kepala. Simpanse hanya memiliki kutu kepala, dan gorilla memiliki kutu pada kemaluannya.

(pah/ver

USG Bisa Dipakai untuk Memandulkan Pria dalam 15 Menit

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Bagi pria yang berniat tak lagi ingin memiliki keturunan, dapat menjalani prosedur vasektomi atau pemutusan saluran sperma lewat operasi bedah. Tapi peneliti berhasil menemukan cara baru untuk membuat pria menjadi mandul tanpa perlu menjalani operasi bedah yakni menggunakan suara ultrasonik (USG).

Alat penghasil gelombang ultrasonik dalam dunia medis digunakan untuk melihat kondisi janin atau disebut USG. Penelitian terbaru pada tikus menunjukkan bahwa mesin USG yang tersedia saat ini dapat digunakan untuk membunuh pertumbuhan sel sperma. Teknologi ini bisa membuat laki-laki menjadi tidak subur.

"Pengobatan ultrasound dan tanpa pembedahan ini dapat mengurangi cadangan sperma pada tikus jauh di bawah level yang biasanya terlihat pada pejantan yang subur," kata peneliti, James Tsuruta, dari University of North Carolina di Chapel Hill seperti dilansir LiveScience, Senin (30/1/2012).

Para peneliti menggunakan alat USG yang tersedia secara komersial dan banyak digunakan dalam terapi fisik. Ide ini pertama kali diusulkan pada tahun 1970 oleh Mostafa Fahim, seorang peneliti di University of Missouri-Columbia yang menerbitkan beberapa penelitian mengenai pengobatan dengan USG untuk membunuh sel kuman dan penyebab infertilitas.

Mesin yang digunakan Fahim sekarang tidak lagi tersedia, sehingga para peneliti harus memulainya kembali dengan peralatan USG yang telah tersedia secara komersial. Peneliti kemudian akan melihat apakah mesin USG yang saat ini ada memiliki efek yang sama dengan mesin perintisnya.

Sperma berkembang pada testis lewat beberapa tahapan. Para peneliti bertujuan menghancurkan tahap awal perkembangan sperma, sehingga pengobatan ini akan berlangsung selama beberapa bulan.

Peneliti menemukan bahwa dengan memutar USG frekuensi tinggi di sekitar testis, sebagian besar sel sperma yang telah ada akan mati. Hasil terbaik terlihat setelah dua sesi dengan masing-masing sesi selama 15-menit, dan diberikan jeda dua hari. Para peneliti menguji sperma tikus dua minggu setelah mendapat perawatan.

Peneliti menemukan bahwa kedua sesi tersebut dapat mengurangi jumlah sperma tikus sampai dengan indeks nol atau menunjukkan jumlah sperma aktif yang sangat rendah. Mereka juga melihat bahwa tikus-tikus ini memiliki sel-sel penghasil sperma yang lebih sedikit.

Penelitian ini dilakukan pada tikus yang jauh lebih subur daripada manusia. Pada tikus, konsentrasi sperma yang mencapai 3.000 sperma aktif per mililiter atau kurang masih bisa membuahi sel telur.

Sedangkan pada manusia, jumlah tersebut sudah dianggap tidak subur. Pada manusia, jumlah sperma dikatakan rendah jika berada di bawah 15 juta sperma per mililiter.

"Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan berapa lama efek kontrasepsi dan apakah aman digunakan sampai beberapa kali. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mencari tahu apa pengaturan khusus seperti apa yang dapat memberikan hasil terbaik pada manusia'" kata Tsuruta.

Prosedur untuk mencegah kesuburan secara permanen, seperti vasektomi, dapat menurunkan konsentrasi sperma sampai 3 juta sperma per mililiter. Peneliti juga menegaskan bahwa pemandulan ultrasonik ini dapat disesuaikan agar dapat diberikan kepada hewan peliharaan untuk mengontrol populasinya.


(pah/ir

Vaksin Jadi Tidak Manjur Jika Anak Terpapar Bahan Kimia PFC

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Senyawa kimia perfluorinated compound (PFC) banyak digunakan dalam perlengkapan sehari-hari seperti kantong pembungkus makanan, karpet hingga peralatan masak antilengket. Paparan senyawa kimia ini bisa berakibat anak yang divaksin jadi tidak kebal.

Dalam sebuah penelitian yang dimuat Journal of American Medical Association, peneliti menemukan bahwa makin tinggi kadar PFC dalam darah, makin sedikit antibodi yang diproduksi tubuh setelah anak-anak diberi vaksin difteri dan tetanus.

Anak-anak yang lebih banyak terpapar PFC juga memiliki kadar antibodi yang rendah sehingga tidak dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit menular.

"Paparan PFC menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak-anak lebih lemah ketika divaksinasi. Selain membuat antibodi tidak bekerja, tubuh juga akan menghasilkan sedikit antibodi," kata peneliti, Philippe Grandjean MD, profesor kesehatan lingkungan di Harvard School of Public Health di Boston  seperti dilansir Health.com, Senin (30/1/2012).

Jumlah antibodi yang dihasilkan oleh vaksin merupakan indikasi fungsi sistem kekebalan tubuh yang baik. Temuan ini menunjukkan bahwa PFC memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh, bahkan melampaui efek dari vaksin.

Meskipun belum dapat mengidentifikasi bagaimana PFC dapat memasuki tubuh, para ahli menduga makanan, air minum dan produk yang terkontaminasi bahan kimia bisa menjadi sumber utama paparan PFC. Penelitian pada hewan telah menemukan kaitan antara paparan PFC dengan perubahan fungsi kekebalan tubuh.

Untuk menentukan apakah bahan kimia dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia, Grandjean dan timnya mengambil sampel darah dari 587 orang wanita hamil pada tahun 1999 hingga 2001.

Peneliti kemudian menguji sampel atas keberadaan lima jenis PFC yang paling umum ditemui. Ketika anak-anak yang dilahirkan mencapai usia 5 tahun, peneliti mengulangi proses yang sama dengan menggunakan sampel darah dari anak-anak.

Semua anak-anak dan ibu dalam penelitian ini tinggal di Kepulauan Faroe yang terletak antara Islandia dan Skotlandia. Kepulauan Faroe memiliki banyak sumber makanan yang terkontaminasi PFC dan memakan daging ikan paus dari perairan yang tercemar. Rata-rata kadar PFC dalam darah anak-anak Faroe sebanding dengan kadar PFC pada anak-anak Amerika.

Para peneliti juga mengukur kadar antibodi difteri dan tetanus dalam darah anak-anak sebanyak dua kali. Pertama pada usia 5 tahun setelah anak-anak telah diberi tiga dosis vaksin tetanus dan, yang kedua adalah dua tahun berikutnya ketika anak-anak disuntik penguat vaksin.

Tingginya paparan PFC sebelum kelahiran berkaitan dengan menurunnya jumlah antibodi pada usia 5 tahun. Anak-anak yang darahnya menunjukkan banyak paparan PFC pada usia 5 tahun memiliki antibodi yang lebih sedikit ketika usianya 7 tahun. Paparan PFC pada usia 5 tahun yang meningkat dua kali lipat diperkirakan mengurangi setengah dari jumlah antibodi ketika menginjak usia 7 tahun.

"Jika anak yang divaksinasi termasuk dalam anak-anak yang terkena PFC sehingga tidak merespon terhadap vaksin, maka kemungkinan epidemi bisa jadi lebih tinggi daripada tingkat vaksinasinya," kata Grandjean.

Margie Peden-Adams, PhD, ahli penelitian toksikologi di University of Nevada, Las Vegas, mengatakan bahwa tidak mungkin sepenuhnya menghindari PFC karena bahan ini meresap dalam lingkungan. Produk bebas PFC memang ada, namun cenderung mahal dan sulit dicari.

Anak-anak maupun orang dewasa bisa terpapar PFC dalam makanannya melalui wadah makanan. Sayangnya, berapa jumlah pastinya kadar PFC yang bisa tercampur dalam makanan masih belum jelas.
(pah/ir