Jumat, 30 Maret 2012

Kondom yang Dibagikan BKKBN Asli Buatan Lokal Bukan dari China

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dituduh mengimpor kondom, padahal Indonesia punya pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara. Tak terima dengan tuduhan tersebut, BKKBN menegaskan bahwa semua kondomnya asli buatan lokal.

"Tidak benar bahwa BKKBN menggunakan kondom impor dari China dan Eropa. Selama perjalanan program KB, khususnya sosialisasi program KB bagi pria, BKKBN selalu membeli kondom buatan PT Rajawali Banjaran Bandung," tulis BKKBN dalam rilis yang dikirim ke detikHealth, Jumat (30/3/2012).

Pernyataan ini disampaikan terkait komentar direktur utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro kepada media beberapa waktu lalu. Menurutnya, BKKBN mengimpor 1 juta gross kondom dari Eropa dan China untuk keperluan program Keluarga Berencana (KB).

Padahal sebagai perusahaan lokal yang memproduksi kondom, PT RNI mengklaim sanggup memproduksi 900 ribu gross/tahun. Jika 1 gross berisi sekitar 144 buah kondom, maka jumlah itu tadi kurang lebih setara dengan 129,6 juta buah kondom setiap tahun.

Meski mengklaim memiliki pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara, PT RNI mengakui baru sanggup menguasai 2 persen penjualan kondom di dalam negeri lewat kondom bermerek Artika. Selebihnya, sebanyak 98 persen pasar kondom di Indonesia masih dikuasai merek impor.

Kepada media Ismed mengatakan, pemeritah dalam hal ini BKKBN kurang mendukung penggunaan kondom lokal. Buktinya meski ada perusahaan lokal yang mampu memproduksi kondom sebanyak itu, BKKBN memilih kondom impor untuk dibagikan dalam program KB yang digarapnya.

"Pemerintah (BKKBN) mengimpor 1 juta gross dari Eropa dan China," tuduh Ismed seperti diberitakan detikfinance beberapa waktu lalu.

Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga difungsikan sebagai alat proteksi atau perlindungan terhadap infeksi menular seksual. Penggunaan kondom bisa mengurangi risiko penularan Human Imunnodeficiency Virus (HIV), sifilis atau raja singa maupun gonorrhea atau kencing nanah.
(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar