Kamis, 01 Maret 2012

70 Persen Dokter Gigi Ada di Jawa

Browser anda tidak mendukung iFrame



(foto: Thinkstock)
Jakarta, Permasalahan rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut tak lepas dari masalah persebaran dokter gigi yang kurang memadai. Banyak warga di daerah pelosok yang tidak memperoleh akses dokter gigi.

Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) badan Litbang Depkes tahun 2007 menunjukkan persebaran dokter gigi yang paling rendah ada di Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Palembang, Sumatra Selatan dan NTT.

Setidaknya lebih dari 70% dokter gigi ada di pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya sangat tidak merata persebarannya di berbagai kepulauan di Indonesia.

"Kesehatan gigi ini sebenarnya sangat mudah dikelola, apalagi di tingkat pencegahan dan edukasi. Justru di daerah-daerah yang kemajuan ekonominya masih kurang, pemerintah harus memberi perhatian lebih. Bagaimana caranya dokter gigi lebih merata persebaranya," kata drg Zaura Anggraeni, MDS, Ketua Umum PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) dalam acara penandatanganan MoU antara Pepsodent dan PDGI, Kamis (1/3/3012).

Tak hanya itu, perbandingan antara jumlah penduduk dan dokter gigi di Indonesia juga sangat tidak memadai. Untuk negara berkembang, satu orang dokter gigi seharusnya menangani 7000 penduduk. Di negara yang sudah berkembang, satu dokter gigi menangani 2000 penduduk.

Tapi untuk Indonesia, sudah disepakati oleh Kemenkes bahwa jumlahnya adalah 1 orang dokter gigi untuk 9000 penduduk. Target ini semakin tidak tercapai karena persebaran dokter gigi yang tidak merata. Sedangkan di pulau Jawa pun, dokter gigi banyak yang berpusat di kota-kota besar.

"Hanya sebanyak 8 persen dari penduduk Indonesia yang memanfaatkan jasa dokter gigi, baik yang di puskesmas, RS umum, maupun klinik. Kebanyakan masyarakat juga hanya datang ke dokter gigi ketika kondisinya sudah terlambat dan membutuhkan penanganan yang kompleks," jelas drg Zaura.

Karena kesenjangan ini, PDGI berusaha mengatasinya dengan kegiatan edukasi dan kampanye gigi sehat. PDGI telah memiliki cabang sampai ke pelosok daerah. Tercatat ada sebanyak 224 cabang PDGI di seluruh Indonesia.

Dari tahun 2008 sampai 2011, 57 PDGI daerah telah menjalankan program yang disebut SD binaan terhadap lebih dari 100 SD dari Aceh hingga Jayapura. Dalam program ini, PDGI menghimbau kepada para siswa SD dan guru-guru untuk membiasakan diri menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur. Rencananya, seluruh cabang PDGI akan memiliki SD binaan tahun 2014.


(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar