Jumat, 02 Maret 2012

UGM Punya Rumah Sakit Akademik

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ini sudah mempunyai Rumah Sakit Akademik (RSA). RSA UGM ini merupakan satu-satunya rumah sakit akademik yang didirikan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa UGM. Di samping itu, rumah sakit ini juga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.

RSA ini terletak di Ringroad Utara Dusun Kronggahan, Desa Trihanggo Gamping, Sleman. Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., hari ini meresmikan dengan ditandai acara soft launching beroperasinya rumah sakit.

"Ini satu-satunya rumah sakit akademik di Indonesia. Kalau di luar negeri sudah banyak," kata Sudjarwadi.

Menurut dia, UGM pada saat berdiri dulu juga mempunyai rumah sakit universitas, namun kemudian diminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seperti yang sekarang ada yakni RS Sardjito. RSA UGM ini di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Menurut Direktur Utama (Dirut) RSA UGM, Prof dr Arif Faisal, Sp(K), DHSM rumah sakit yang terletak di DusunKronggahan, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman. Bangunan lima lantai ini dibangun di atas tanah seluas 44.637 meter persegi dengan luas bangunan 9.282,5 meter persegi.

Rumah sakit ini menjadi rumah sakit kelas B pendidikan yang memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dengan mengutamakan aspek pendidikan berbasis riset. Selain itu juga menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, riset klinik dan non klinik, melaksanakan pengbdian masyarakat, serta melaksanakan pengbdian pada masyarakat.

Arif mengatakan saat ini RSA telah memiliki 147 karyawan meliputi dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, serta tenaga medis. Desain pelayanan klinis RSA dalam bentuk klaster pelayanan terpadu dan multidisiplin. Terdapat sebelas klaster yang telah dipersiapkan yaitu klaster pelayanan kesehatan primer, bedah terpadu, penyakit dalam dan metabolisme, jantung terpadu, kesehatan ibu dan reproduksi.

"Kalau dibanding dengan RSU Sardjito ada perbedaan layanan yang menjadi ungulan RSA ini yakni pada layanan neuro science dan perilaku, ginjal terpadu, dan tumbuh kembang anak," katanya.

Dalam tahap awal ini layanan yang sudah siap adalah layanan gawat darurat, rawat jalan, dan kesehatan ibu dan reproduksi. Sementara untuk yang lain akan menyusul,” jelasnya.

Arif menyampaikan dalam perencanaan RSA akan memilik 123 tempat tidur untuk rawat inap dan UGD. Namun, baru 25 tempat tidur yang siap untuk digunakan merawat pasien. "Kita juga telah menyiapkan dua kamar operasi yang siap untuk digunakan" pungkas Arif.

(bgs/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar