Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Selama ini, perbedaan persepsi soal berat badan dianggap hanya terjadi pada perempuan. Sudah menjadi hal yang harus dimaklumi jika seorang perempuan selalu merasa lebih gemuk, meski dalam kenyataannya tidak sedang mengalami kelebihan berat badan.
Sebuah penelitian di Denmark yang dilakukan oleh lembaga riset AKF menunjukkan, laki-laki juga memiliki perbedaan persepsi soal berat badan. Namun jeleknya, perbedaan persepsi pada laki-laki lebih tidak konsisten dan terkesan mau menang sendiri.
Hasil pengamatan terhadap 1.000 orang di Denmark membuktikan, laki-laki cenderung menganggap berat badannya masih normal meski saat diukur memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) 29,9 kg/m2. Padahal menurut pedoman yang berlaku, IMT baru dikatakan normal jika berada dalam rentang 18,5-24,9 kg/m2.
Namun ketika harus menilai pasangannya, perbedaan persepsi itu berubah. Ketika pasangannya memiliki IMT 22,59 kg/m2, maka laki-laki cenderung mengatakannya sebagai overweight atau kelebihan berat badan padahal menurut pedoman yang berlaku berat badan tersebut masih sangat normal.
"Hal ini menunjukkan bukan cuma perempuan yang punya persepsi tidak rasional terhadap berat badan. Ini juga menegaskan bahwa laki-laki kurang menyukai perempuan yang berbentuk, sukanya yang kurus," kata sang peneliti, Vibeke Tornhoj Christensen seperti dikutip dari Sciencenordic, Kamis (1/3/2012).
Temuan lain yang terungkap dalam penelitian ini adalah, laki-laki maupun perempuan baru memiliki kesamaan persepsi tentang berat badan saat sudah dikategorikan obesitas. Ketika sudah dikategorikan obesitas, laki-laki maupun perempuan sama-sama menganggap berat badannya sedikit lebih ringan dari yang sebenarnya.
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar