Rabu, 29 Februari 2012

Penyebab Ketidaksuburan pada Pria

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Seperti pada wanita, penyebab ketidaksuburan pada pria kasusnya mencapai sekitar sepertiga. Kecenderungan gangguan kesuburan meningkat jika pasangan menunggu sampai mencapai usia 30 tahun atau 40 tahunan untuk mulai berkeluarga, saat kesuburan alami mulai menurun.

Masalah ketidaksuburan pada pria bisa terjadi pada kualitas sperma atau perpindahan sperma dari testis melalui epididimis dan vas deferens sebelum ejakulasi.

Gangguan ejakulasi yang dapat disebabkan penyakit atau masalah psikologis, menghalangi sperma mencapai vagina, baik akibat tidak dapat ereksi sama sekali atau tidak dapat mempertahankan ereksi atau akibat ejakulasi retrograd (mundur).

Berikut penyebab ketidaksuburan pada pria seperti dikutip dari The Human Body Book karangan Steve Parker yang diterbitkan Erlangga, Kamis (1/3/2012):

1. Gangguan Produksi Sperma
Jumlah sperma mungkin sedikit atau bentuknya rusak atau tak mampu berenang dengan baik akan menurunkan kemungkinan kehamilan.

Jumlah sperma yang sangat banyak harus dihasilkan untuk memungkinkan terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pria yang tidak dapat mengalami hal ini dan dapat memperlihatkan masalah ini dan dapat pula menunjukkan ukuran, bentuk, dan gerakan (mortilitas) dari setiap sperma.

Gangguan pada faktor-faktor tersebut dapat mengurangi kesuburan. Jika volume semen yang dihasilkan setiap ejakulasi jumlahnya dikit, tingkat kesuburannya juga bisa berkurang.

2. Kesulitan Perpindahan Sperma
Perubahan bentuk atau sumbatan pada saluran pembawa sperma dari testis sampai ke penis dapat mengurangi kesuburan.

Sperma mengarungi perjalanan yang panjang dan berliku dari sumbernya dalam testis sampai diejakulasikan. Penyempitan, sumbatan atau perubahan bentuk saluran, termasuk epididimis dan vas deferens, yang membentuk jejaring ini dapat menperlambat atau menyumbat perjalanan sperma.

Penyebab kelainan ini bermacam-macam, tetapi sering kali karena infeksi sistem reproduksi pria. Beberapa infeksi menular seksual (IMS), khususnya gonorea, dapat menimbulkan radang saluran, meninggalkan jaringan parut yang dapat mengubah struktur saluran dan mempengaruhi kemampuan membawa sperma.

3. Vas Deferens Meradang
Kerusakan vas deferens yang merupakan salah satu saluran yang membawa sperma, dapat menghalangi atau memperlambat perjalanan sperma. Infeksi, biasanya oleh infeksi menular seksual, dapat berperan menimbulkan kerusakan tersebut.

4. Ganguan Ejakulasi
Baik disfungsi erektil dan ejakulasi retrograd (mundur) dapat mempengaruhi kesuburan. Sejumlah ganguan ejakulasi bisa menghalagi sperma mencapai vagina dengan cara normal, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan.

Gangguan ejakulasi yang paling banyak adalah disfungi erektil (kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi) yang dapat disebabkan oleh diabetes melitus, penyakit sumsum tulang belakang, gangguan aliran darah, obat tertentu atau masalah psikologis.

Gangguan lain seperti ejakulasi retrograd, menyebabkan aliran balik semen ke dalam kandung kemih akibat gangguan katup.

Hal ini dapat diakibatkan komplikasi karena pengangkatan sebagian atau seluruh kalenjar prostast. Berbagai pengobatan yang dapat membantu mengurangi disfungsi erektil sudah tersedia, sesuai dengan penyebabnya.




(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar