Rabu, 15 Februari 2012

Bagaimana Pornografi Bisa Membunuh Gairah Seksual Pria?

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pornografi dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi kebanyakan pria. Padahal menurut para ahli itu adalah kesenangan yang menyesatkan karena imbasnya tak hanya merusak otak, tapi lambat laun juga bisa membunuh atau mematikan gairah seksual. Kenapa bisa begitu?

Pornografi bisa menyebabkan kecanduan yang sulit diobati. Pecandu pornografi biasanya akan kehilangan minat untuk berhubungan seks dengan pasangan nyata.

Jika sudah menjadi pecandu pornografi berat biasanya mengalami kesulitan untuk terangsang secara seksual, hingga akhirnya mengakibatkan kesulitan mencapai ereksi atau orgasme.

Banyak pria yang saat ini berusia 20-an tahun sudah mulai menonton pornografi di usia muda, yaitu sejak berusia 14 tahun karena makin mudahnya akses terhadap pornografi. Tapi tanpa disadari, konsumsi tayangan porno setiap hari berakhir dengan libido rendah atau bahkan tidak mampu ereksi.

Demikian menurut laporan dari survei yang dilakukan oleh sebuah asosiasi kesehatan seksual di Italia bernama Agenzia Nazionale Stampa Associata (ANSA) terhadap 28.000 orang pria. Menurut ANSA, para peneliti bahkan telah memberi nama kondisi tersebut dengan sebutan: anoreksia seksual.

Anoreksia seksual digunakan untuk menggambarkan kondisi berkurangnya nafsu seksual. Orang dengan anoreksia seksual biasanya takut dengan keintiman, kontak seksual, malu dan membenci diri sendiri atas pengalaman seksual.Penyebabnya adalah masalah fisiologis, bukan psikologis karena langsung mempengaruhi sistem di otak.

"Ada beberapa orang muda yang telah tumbuh dewasa bersama dengan penggunaan situs porno lewat internet yang tinggi. Survei ini sesuai dengan apa yang telah kita lihat selama bertahun-tahun, di mana banyak orang mengalami gejala kecanduan internet karena pornografi," kata Gary Wilson, penulis buku 'Cupid’s Poisoned Arrow: From Habits to Harmony in Sexual Relationships'.

Bukti ini didukung oleh American Society of Addiction Medicine yang membuat definisi baru tentang kecanduan pada bulan April 2011. Asosiasi ini menyatakan bahwa semua perilaku yang bermanfaat, tidak hanya obat-obatan terlarang, dapat menjadi candu termasuk 'kegiatan seksual'.

"Itulah apa yang disebut dengan proses kecanduan. Bukti menunjukkan bahwa dopamin, hormon yang memicu rasa senang, dapat dihasilkan dari perilaku seperti pornografi, makan, dan perjudian. Pelepasaan dopamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kecanduan. Itulah mengapa kecnduan dimasukkan dalam definisi baru," kata David Smith, MD, mantan presiden American Society of Medicine.

Internet memungkinkan penggunanya untuk langsung mengakses situs porno yang mengaktifkan otak atas berbagai tontonan yang merangsang. Pornografi akan meningkatkan pelepasan dopamin dan akhirnya mengarah pada ketidakmampuan untuk tidak menonton pornografi tanpa melakukan masturbasi.

"Jadi begitu pecandu pornografi masuk kamar bersama seorang gadis dan mematikan lampu, ia tidak memperoleh tontonan merangsang yang dibutuhkan dan tidak bisa mencapai ereksi," kata Robinson seperti dilansir MensHealth, Rabu (15/2/2012).

Namun jangan khawatir. Meskipun 87 persen pria menonton film porno dalam setahun terakhir, hanya sebagian kecil saja yang kemudian menjadi kecanduan. Seperti halnya aktivitas lain, waspadalah jika mengalami kesulitan untuk menghentikannya meskipun berakibat negatif.

"Pada orang tua, dibutuhkan sekitar 8 minggu untuk pulih dari kecanduan pornografi. Tapi bagi orang muda, pria berusia 20-an tahun yang tumbuh dengan akses internet berkecepatan tinggi, dibutuhkan sekitar 3 sampai 4 bulan karena belum pernah menghadapi gadis dan sentuhan yang nyata karena masih muda," kata Wilson.

Berikut 6 tanda pria mulai kecanduan pornografi, seperti dilansir Foxnews:

1. Menjadi antisosial
Pria yang sudah kecanduan pornografi akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang berbau pornografi ketimbang hal lain yang lebih penting, termasuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman sekitar. Pecandu pornografi bisa menjadi antisosial.

2. Kehilangan minat berhubungan seks dengan pasangan nyata
Pecandu seks biasanya akan kehilangan minat untuk berhubungan seks dengan pasangan nyata. Pecandu seks yang sudah sangat berat biasanya mengalami kesulitan untuk terangsang secara seksual, hingga akhirnya mengakibatkan kesulitan mencapai ereksi atau orgasme.

3. Berlaku tak biasa atau kasar saat berhubungan seks
Berhubungan seks dengan seorang pecandu pornografi bisa membuat pasangannya tidak nyaman, karena sebagian dari mereka berlaku kasar saat berhubungan seks.

4. Sering mengabaikan pasangan
Wanita akan merasa jauh secara emosional jika pasangannya adalah seorang pecandu pornografi. Wanita mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual.

5. Mengkritik dan menjadikan pasangan sebagai objek seks
Pecandu seks menjadi lebih sering mengkritik penampilan pasangannya, seperti pakaian yang digunakan atau berat badan yang dianggapnya tidak sempurna, dan membanding-bandingkan dengan model atau objek seks yang sering dilihatnya.

6. Pria seperti 'menikahi' internet
Pecandu pornografi akan menghabiskan waktunya secara berlebihan di depan komputer, sering menuntut privasi atau mengubah ritual tidurnya. Akibatnya, ia akan mengalami beberapa masalah kesehatan seperti masalah mata, sakit punggung, leher, pergelangan tangan atau sakit bahu.

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar