Selasa, 14 Februari 2012

Tulang Belakang Bengkok Adalah Penyakit Keturunan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Bila Anda atau keluarga memiliki tulang belakang yang bengkok (skoliosis) maka sebaiknya segera periksakan kondisi tulang belakang anak. Karena ternyata kelainan tulang belakang skoliosis bisa bersifat genetis dan menurun pada anak.

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang yang ditandai dengan melengkungnya tulang belakang ke arah samping (lateral curvature of the spine). Jika dilihat dari samping, orang normal memiliki bentuk tulang belakang seperti huruf S, dan dari belakang berbentuk garis lurus dari leher sampai tulang ekor. Namun pada skoliosis akan tampak satu atau lebih lengkungan ke samping yang tidak wajar pada punggung.

"Kalau orangtua sudah ada yang skoliosis, maka periksakan anaknya. Skiolisis bisa bersifat genetik. Jadi kita sebagai orangtua kalau punya keluarga yang skoliosis, periksakan anak," jelas Dr Tinah Tan, B.Med, B AppSc, B Chiro Sc, FICC, chiropractor (dokter tulang belakang) anak dari CityLife Chiropractic, dalam acara Grand Opening Establishment Salonpas Chiropractic Center di Kidzania Pacific Place Mall, Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Menurut Dr Tinah, tidak ada salahnya memeriksakan kondisi tulang belakang anak. Kalau memang tidak ada masalah apa-apa, orangtua bisa berlega hati, namun jika memang ada bakat skoliosis, maka lebih baik diperiksa lebih awal.

Skoliosis membutuhkan perawatan yang serius, karena jika terlambat diterapi maka tulang belakangnya akan memburuk, yang bisa menyebabkan bahaya pada tulang belakang, dada, panggul, jantung, dan paru-paru.

Sangat penting melakukan pemeriksaan skoliosis dini pada anak dan remaja usia 10-16 tahun, karena jika dideteksi secara dini pengobatan yang dilakukan hanya melalui terapi tanpa operasi.

"Pemeriksaan tulang belakang anak atau yang kita sebut healthy kids check, idealnya seperti memeriksa kesehatan gigi, yaitu setahun 2 kali. Kenapa? Karena itu adalah waktu-waktu emas. Dari kecil anak mulai merangkak, mulai berdiri, itu tulang belakang mulai bertumbuh," lanjut Dr Tinah, yang merupakan chiropractor wanita pertama di Indonesia.

Seperti dilansir iscoliosis.com, skoliosis bisa menyerang setiap saat selama masa kanak-kanak dan remaja. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki, meskipun belum diketahui kenapa, dan paling sering terjadi pada masa awal remaja.

Skoliosis biasanya dideteksi pada kemiringan 10 derajat atau lebih. Meski demikian jika kelengkungan mencapai 25-30 derajat perlu diwaspadai. Karena jika di bawah 20 derajat kemungkinan menyebabkan masalah kesehatan masih sangat kecil, sehingga bisa disembuhkan dengan terapi, agar tidak semakin parah.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar