Jumat, 09 Maret 2012

Sindrom Penis Hilang yang Bikin Pria Panik

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Alat kelamin seperti penis ada kemungkinan menyusut tapi tidak mungkin hilang atau masuk ke dalam tubuh. Tapi di beberapa negara ada yang percaya kondisi penis hilang ini bisa terjadi atau dikenal dengan Genital retraction syndrome.

Genital retraction syndrome atau Koro Syndrome ini adalah sebuah kondisi yang mana seseorang percaya alat kelaminnya akan masuk ke dalam tubuh, menyusut atau hilang. Hal ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.

Kondisi pada laki-laki adalah sering merasa penisnya masuk atau menyusut ke dalam, sedangkan pada perempuan merasa payudaranya yang menyusut. Gangguan ini sering terjadi di daerah Afrika dan Asia, sebagian besar muncul di daerah yang akses informasi medisnya sedikit sehingga orang percaya dengan mitos, kutukan dan takhayul.

Kondisi ini sering juga disebut dengan Penis Panic, yang mana sekelompok laki-laki akan mulai percaya bahwa penisnya menyusut atau benar-benar hilang sehingga menyebabkan kepanikan massa, seperti dikutip dari psychcomp.com, Jumat (9/3/2012).

Jika salah satu masyarakat merasa mulai mengalami gejala, maka hal ini akan menyebar ke dalam masyarakat dan nantinya setiap orang akan percaya hal ini akan terjadi pada dirinya.

Beberapa ahli menyebutkan kondisi ini sebagai sebuah gangguan mental, hal ini karena kecemasan yang ekstrem di antara kelompok kadang menyebabkan gangguan mental pada orang-orang dalam kelompok tersebut.

Meskipun kondisi ini sangat sulit untuk dipahami, tapi pikiran yang dimiliki oleh masyarakat tersebut sangat kuat. Sindrom ini berkaitan erat dengan kepercayaan budaya dan ilmu sihir Voodoo.

Gangguan ini mengakibatkan pikiran menciptakan sebuah skenario yang tidak diketahui secara fisik, ia akan merasa kewalahan karena penis dan testisnya menyusut, menarik masuk ke dalam tubuh atau menghilang.

Gejala yang muncul dari gangguan psikologis ini cukup sederhana. Ia akan mengalami ketakutan besar bahwa penisnya akan mengecil atau menghilang dan ia akan mati. Hal yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk menyebar di antara masyarakat.

Salah satu contoh Genital Retraction Syndrome yang paling terkenal terjadi tahun 1967 terjadi di Singapura. Ketika itu sekelompok laki-laki percaya bahwa orang-orang ini makan daging babi yang terkontaminasi dan menyebabkan kondisi tersebut.

Contoh lainnya adalah terjadi pada tahun 2003, saat laki-laki dari Sudan yang menduga penisnya menghilang akibat berjabat tangan dengan orang lain secara acak. Kondisi ini sempat berbuntut larangan untuk mengunjungi Sudan.

Sedangkan di Afrika Barat antara tahun 1997-2003, ada 6 negara yang menyatakan epidemi terhadap kasus ini. Dalam kasus ini jelas terlihat bahwa gangguan ini adalah hal yang serius.

Sayangnya satu-satunya pengobatan untuk gangguan psikologis penis ini hanya memberitahu orang yang mengalami kepanikan bahwa secara fisik hal tersebut tidak akan terjadi, sehingga diperlukan konseling. Konseling yang intens diperlukan untuk meyakinkan bahwa penisnya tidak akan hilang.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar