Kamis, 15 Maret 2012

Risiko yang Muncul Bila Selalu Tidur dengan Mulut Terbuka

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Salah satu alasan orang tidak suka difoto saat tidur adalah, mulutnya tidak pernah menutup sehingga sering mengotori bantal dengan air liur. Bukan hanya memalukan, selalu tidur dengan kondisi mulut terbuka punya banyak risiko kesehatan.

Pakar kesehatan tidur dari RS Medistra, Dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT mengatakan bahwa tidur dengan mulut terbuka merupakan tanda-tanda saluran napasnya tidak lancar. Paru-paru kekurangan oksigen, sehingga mulut akan membuka supaya udara yang masuk lebih banyak.

"Yang bersangkutan mungkin tidak sadar mulutnya terbuka. Tapi saat bangun, pasti mulutnya kering karena sepanjang malam tidak menutup," kata Dr Rima usai jumpa pers "2012 World Sleep Day: Breath Easily Sleep Well" di RS Medistra, Kamis (15/3/2012).

Menurut Dr Rima, saluran napas bisa terhambat atau tidak lancar karena otot-otot di sekitarnya menyempit. Kondisi ini bisa menyebabkan henti napas saat tidur atau sleep apnea, yang pada kondisi terparah bisa terjadi sampai 150 kali dalam semalam.

Henti napas saat tidur memang tidak langsung memicu kematian mendadak, karena begitu paru-parunya kekurangan oksigen maka orang tersebut akan terbangun dengan gelagapan. Namun dalam jangka panjang, kondisi ini sangat mengganggu kualitas tidur dan mengurangi produktivitas.

Bukan itu saja, sleep apnea juga banyak dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit kronis termasuk tekanan darah tinggi, stroke dan serangan jantung. Sleep apnea juga memicu resistensi atau gangguan fungsi insulin, sehingga risiko diabetes juga akan meningkat.

Tanda-tanda sleep apnea yang paling mudah dikenali adalah ngorok atau mendengkur. Namun tidak semua orang menyadari kalau dirinya mendengkur, sehingga baru bisa dikenali saat mulai dari mulut kering saat bangun tidur, mengantuk di siang hari, cepat lelah dan kepala sering pusing.
(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar