Selasa, 06 Maret 2012

Potong Klitoris Tak Pengaruhi Orgasme Wanita?

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Di beberapa daerah di Indonesia, sunat perempuan masih banyak dilakukan. Sunat perempuan dilakukan dengan cara memotong salah satu bagian dari organ kelamin perempuan yang disebut klitoris. Tindakan ini dipercaya membuat perempuan sulit mencapai orgasme ketika berhubungan seks.

Klitoris adalah bagian dari alat kelamin perempuan yang berbentuk seperti kacang dan akan mengeras ketika menerima rangsangan seksual. Bagian ini ditengarai adalah area yang paling sensitif bagi perempuan. Dengan menghilangkan bagian ini, banyak orang beranggapan bahwa perempuan tak akan lagi bisa mencapai orgasme. Nyatanya, perempuan masih dapat orgasme dengan berbagai cara.

"Memotong klitoris di usia belia akan mempengaruhi pengalaman seksual perempuan, namun tidak secara langsung menghambat kemampuan perempuan untuk dapat mengalami orgasme. Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan yang dipotong klitorisnya tetap dapat mencapai orgasme saat berhubungan seks dengan tingkat yang sama seperti perempuan yang tidak dipotong klitorisnya," kata dr. Laura Berman, LCSW, PhD, terapis seks yang populer di Amerika Serikat seperti dilansir everydayhealth.com, Selasa(6/3/2012).

Menurut dr. Berman, yang menghalangi kemampuan untuk mengalami orgasme adalah beberapa efek samping dari seks ketika sudah mengalami pemotongan klitoris. Selain keluarnya cairan berwarna kekuningan dan berbau busuk, beberapa perempuan yang tak lagi memiliki klitoris mengalami nyeri punggung dan sensasi gatal di daerah vaginanya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan yang dipotong klitorisnya lebih mungkin melaporkan bahwa payudaranya menjadi bagian tubuh yang paling paling sensitif di antara bagian tubuh lainnya, bahkan dibandingkan daerah vagina.

"Yang penting adalah perempuan mengenali efek samping yang berbeda karena pemotongan klitorisnya. Jadi, tetap rileks selama berhubungan seks dan jangan memfokuskan diri terlalu keras untukn mencapai orgasme. Jika terlalu banyak stres, maka perempuan tidak akan dapat bersantai dan memungkinkan orgasme terjadi secara alami," kata dr. Berman.

Dr. Berman juga menyarankan untuk merangsang G-spot, yaitu area yang terletak pada dinding vagina dan di belakang tulang panggul. Jika ingin mengalami orgasme selama hubungan intim, ada baiknya area paling sensitif untuk bercinta ini dirangsang agar perempuan lebih terbangkitkan gairahnya.

85% dari sunat perempuan dilakukan di Afrika pada anak perempuan berusia antara 4 hingga 8 tahun. Diperkirakan, sebanyak 135 juta orang perempuan di dunia telah disunat. Praktik ini masih banyak dilakukan secara luas di Afrika dan beberapa negara Timur Tengah.


(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar