Selasa, 13 Maret 2012

Penderita Radang Sendi Berisiko Kena Jantung dan Stroke

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Gejala rheumatoid arthritis atau radang sendi tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien rheumatoid arthritis juga memiliki peningkatan risiko untuk terkena atrial fibrilasi, yaitu kondisi irama jantung yang tidak teratur. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang sangat terkait dengan stroke.

Dalam sebuah penelitian baru yang melibatkan lebih dari 4 juta orang dewasa di Denmark, penderita rheumatoid arthritis adalah 40 persen lebih mungkin untuk memiliki atrial fibrilasi dibandingkan dengan populasi umum dan 30 persen lebih mungkin untuk menderita stroke.

Rheumatoid arthritis adalah gangguan peradangan atau inflamasi kronis yang biasanya mempengaruhi sendi-sendi di tangan dan kaki. Tanda dan gejala rheumatoid arthritis meliputi, pembengkakan dan kekakuan pada sendi, serta kelelahan.

"Pasien dengan rheumatoid arthritis diketahui memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi. Tetapi penelitian yang meneliti dampak dari penyakit sendi inflamasi pada stroke telah tidak konsisten. Dalam penelitian kami, rheumatoid arthritis dikaitkan dengan peningkatan insiden fibrilasi atrium dan stroke. Jika kondisi peradangan yang mendorong hubungan tersebut, maka obat yang mengendalikan peradangan juga dapat mengurangi risiko stroke," kata peneliti Jesper Lindhardsen, MD, dari Copenhagen University Hospital Gentofte seperti dilansir dari WebMD, Selasa (13/3/2012).

Orang yang telah mengalami atrial fibrilasi, kondisinya ditandai dengan detak jantung tidak menentu dan kegagalan jantung untuk memompa darah secara efektif. Orang dengan atrial fibrilasi lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada orang tanpa kondisi tersebut.

Dalam studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ, Lindhardsen dan koleganya menguji risiko atrial fibrilasi dan stroke pada orang dewasa di Denmark yang diamati selama 5 tahun. Sekitar dua pertiga dari sekitar 18.000 pasien rheumatoid arthritis yang diidentifikasi dalam penelitian tersebut adalah wanita, dan usia rata-rata pasien pada saat didiagnosa adalah 59 tahun.

Peningkatan risiko atrial fibrilasi dan stroke di antara pasien rheumatoid arthritis paling menonjol adalah pada pasien dengan usia kurang dari 50 tahun. Pada pasien tersebut, rheumatoid arthritis dikaitkan dengan sekitar 3 kali peningkatan risiko untuk kedua kondisi tersebut.

Para peneliti menyimpulkan bahwa, pasien rheumatoid arthritis harus diskrining untuk kondisis atrial fibrilasi.


(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar