Kamis, 01 Maret 2012

Menambal Gigi Berlubang Lebih Gampang daripada Mencegahnya

Browser anda tidak mendukung iFrame



(foto: Thinkstock)
Jakarta, Sejak bertahun-tahun lalu, penekanan dalam pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi banyak difokuskan pada penyembuhan dan pengobatan penyakit. Padahal, akan jauh lebih efektif dan efisien jika melakukan pencegahan sebelum munculnya penyakit.

"Sejak beberapa tahun yang lampau, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) telah bersepakat untuk memfokuskan perhatiannya pada pencegahan gigi berlubang'" kata Drg. Zaura Anggraeni, MDS, Ketua Umum PDGI dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pepsodent dan PDGI, Kamis (1/3/3012).

Lubang gigi dan gusi berdarah disebabkan oleh kuman, makanan-makanan yang manis dan lengket, kebersihan gigi mulut, dan kesemuanya sangat berkaitan dengan gaya hidup.

Buktinya, di negara-negara maju terjadi perubahan pola-pola makan menjadi pola makan yang lebih moderen. Salah satunya adalah banyak memakan produk karbohidat olahan seperti roti yang makin empuk. Hal itu akan memicu terjadinya gigi berlubang karena sisa makanan akan makin mudah melekat pada gigi.

Kondisi ekonomi yang makin meningkat juga menyebabkan makanan manis seperti permen, coklat, kue-kue yag manis dan lengket makin mudah didapat masyarakat.

"Kalau menanggulanginya setelah terjadi lubang, maka tidak akan ada habis-habisnya karena pola hidup penyebab gigi berlubang tidak dihentikan," imbuh dokter gigi yang akrab disapa Dr. Zaura ini.

Kuman pada gigi akan memfermentasi makanan manis dan menghasilkan asam. Asam dengan pH (derajat keasaman) yang sangat rendah, di bawah 5,5, dapat melarutkan email gigi. Email merupakan bagian yang paling keras dari tubuh. Jika email ini larut, maka terjadilah lubang pada gigi.

Selain itu, masyarakat juga banyak yang baru mengunjungi dokter gigi setelah giginya berlubang. Padahal, proses dari terjadinya pengikisan email gigi hingga munculnya lubang pada gigi membutuhkan waktu yang lama, dari 6 sampai 24 bulan. Maka itu, Dr. Zaura menghimbau masyarakat agar sejak dini mengontrol kerusakan gigi sebelum terlambat.

Untuk merealisasikan hal ini, PDGI telah berusaha membuat berbagai macam program untuk mempromosikan pencegahan gigi berlubang seperti menggosok gigi beramai-ramai pada peringatan bulan kesehatan gigi, melakukan himbauan ke SD dan puskesmas, bahkan membuat program SD binaan untuk menanamkan pentingnya menjaga kebersihan gigi sejak dini.
(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar