Rabu, 14 Maret 2012

Capek Kerja Bikin Orang Rakus Makan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Orang yang melaporkan kelelahan kerja cenderung memiliki emotional eating (kebiasaan makan karena emosional). Makan karena emosional yaitu, makan ketika sedang stres, cemas atau terpuruk. Sehingga makan bukan dilakukan karena lapar.

Wanita yang sudah muak dengan pekerjaan mungkin lebih cenderung untuk beralih ke makanan untuk mendapatkan kenyamanan pada saat stres. Hal tersebut merupakan hasil sebuah studi baru. Penelitian tersebut telah melibatkan 230 wanita Finlandia.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami kelelahan kerja juga lebih cenderung memiliki kebiasaan makan karena emosional. Orang yang sedang dalam kondisi terpuruk lebih rentan terhadap makan yang tidak terkendali, merasa selalu lapar atau tidak bisa berhenti makan sampai semua makanan telah habis," kata Sherry Pagoto, seorang profesor kedokteran di University of Massachusetts Medical School seperti dilansir dari HealthNews, Rabu (14/3/2012).

Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

"Ketika orang memiliki sumber stres kronis, kadang-kadang dapat menyebabkan makan secara emosional dan masalah dengan kontrol berat badan. Sebagian orang mungkin tidak puas dengan pekerjaan atau pernikahan, dan makan dapat menjadi salah satu kenikmatan dan dapat membuat nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak mengherankan jika kelelahan, kejenuhan, dan stres karena pekerjaan dapat terkait dengan makan karena emosional," kata Prof. Pagoto.

Hasil penelitian tersebut didasarkan pada 230 wanita dengan usia 30-55 tahun yang merupakan bagian dari percobaan klinis melihat perubahan gaya hidup sehat. Semua yang bekerja, dan pada awal studi, para peserta menyelesaikan survei mengenai kelelahan kerja dan kebiasaan makan.

Secara keseluruhan, sekitar 22 persen dari wanita yang memiliki beberapa tingkat kelelahan kerja, serta dinilai lebih tinggi pada pengukuran makan karena emosional dan makan tidak terkendali," kata Nina J. Nevanpera dari Finnish Institute of Occupational Health, Oulu.

Makan karena emosional merupakan faktor risiko peningkatan berat badan yang dapat menjadi potensial di masa depan. Ketika stres dan terpuruk pun orang juga lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat. Maka mengatasi sumber stres sangat penting untuk dapat menurunkan berat .

Ketika stres muncul, maka sebaiknya memilih cara lain untuk mengelola stres, seperti dengan pergi ke luar untuk berjalan-jalan.

"Orang juga sering melewatkan olahraga ketika sedang merasa stres. Padahal sebenarnya olahraga adalah obat penawar yang efektif untuk stres," kata Prof. Pagoto.


(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar