Rabu, 21 Maret 2012

Bangun Tidur Langsung Merokok, Pria Iran Banyak yang Mandul

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Singapura, Kebiasaan merokok terbukti sangat merugikan kesehatan, khususnya bagi sistem reproduksi kaum lelaki. Sebuah penelitian di Iran menunjukkan, banyak lelaki mandul atau kurang subur karena sehari-hari begitu bangun tidur langsung merokok.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Mahsyid Aryanpur, ilmuwan dari Shahid Behesti University of Medical Sciences di Teheran, Iran. Sedikitnya 180 lelaki pengidap infertilitas idiopatik atau ketidaksuburan yang tidak diketahui sebabnya, dilibatkan dalam penelitian itu.

Hasil pengamatan menunjukkan, semua partisipan memiliki kebiasaan merokok setiap hari. Sebanyak 64,6 persen partisipan merokok kurang dari 10 batang/hari, 12,5 persen antara 10-30 batang/hari sedangkan sisanya 22,9 persen lebih dari 30 batang/hari.

Dilihat dari waktunya, tidak sedikit yang sangat terbiasa menghisap rokok di pagi hari. Sebanyak 81,3 persen baru merokok 1 jam setelah bangun tidur, 10,4 persen sudah merokok dalam 1 jam pertama dan bahkan 8,3 persen langsung merokok kurang dari 5 menit setelah terjaga.

Berapapun jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari, perokok ringan maupun berat sama-sama merasakan dampak buruknya terhadap sistem reproduksi. Berdasarkan pemeriksaan, kualitas sperma para perokok tersebut jauh lebih rendah dibandingkan lelaki yang tidak merokok.

Dilihat dari konsentrasi atau kadar sperma dalam tiap mililter, perokok ringan memiliki kadar 58-73 juta sperma/mL dan perokok berat hanya 52-68 juta/mL. Sebagai pembanding, penderita infertilitas yang tidak merokok masih memiliki 100-102 juta sperm/mL.

Dilihat dari morfologi atau bentuk sel sperma, perokok ringan memiliki kurang lebih 11,94 persen sperma yang cacat dan pada perokok berat angkanya mencapai 12,28 persen. Padahal pada pasien yang tidak merokok, hanya 10 persen sperma yang bentuknya tidak normal.

"Merokok secara aktif meski hanya dosis kecil dapat menurunkan konsentrasi atau kadar sperma. Ada pengaruh pada morfologi, namun tidak terlalu signifikan," tulis Aryanpur dalam poster ilmiahnya yang dipajang di area 15th World Conference on Tobacco or Health di Suntec Convention Center Singapura, Rabu (21/3/2012).


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar