Selasa, 06 Maret 2012

Air Gula dan ASI Bantu Atasi Rasa Sakit pada Bayi Prematur

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Untuk tujuan menenangkan rasa sakit bayi prematur selama perawatan medis, air gula tampaknya setidaknya sama baiknya dengan ASI. Hal tersebut berdasarkan hasil dua studi yang telah dipublikasikan.

Saat ini, ada pedoman yang merekomendasikan air gula atau ASI (air susu ibu) untuk menghilangkan rasa sakit bayi prematur yang baru lahir. Biasanya bayi prematur yang baru lahir menjalani serangkaian tes medis yang cukup menyakitkan.

Namun para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu cara terbaik untuk meringankan rasa sakit bayi, terutama untuk bayi prematur yang umumnya menjalani lebih banyak tes medis di hari pertama kelahiran.

Peneliti menemukan bahwa air gula dan ASI tampaknya memiliki efek yang sama pada rasa sakit bayi prematur selama pengambilan darah yang dilakukan untuk mendapatkan sampel darah untuk berbagai tes medis. Hasil studi baru tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.

Namun pada penelitian lain menunjukkan hasil bahwa, air gula tampaknya lebih efektif daripada ASI. Hasil penelitian tersebut juga telah diterbitkan dalam jurnal Pediatrics.

"Salah satu masalah adalah bahwa penelitian ini mencoba untuk mengisolasi kemungkinan efek susu itu sendiri. Jadi bayi menerima ASI melalui tetes ke lidah, bukan benar-benar menyusui. Menyusui adalah intervensi untuk menghilangkan rasa sakit yang diakui untuk bayi prematur yang baru lahir. Selain itu, proses menyusui juga merupakan kombinasi dari memberikan nutrisi dan kehadiran ibu. Sentuhan kulit ke kulit dari bayi dan ibu dan rasa manis dapat menjadi pengalihan perhatian," kata Mariana Bueno, seorang peneliti dari University of Sao Paulo di Brasil seperti dilansir dari ReutersHealth, Selasa (6/3/2012).

Sebaliknya, bayi dalam studi lainnya yang juga diberikan ASI atau susu botol karena suatu alasan ibu tidak dapat menyusui, masih diberi sesuatu untuk mengisap selama prosedur tes medis.

"Hal tersebut sangat mungkin bahwa hasil yang terkait adalah dengan kombinasi ASI dan mengisap," kata Bueno.

Tahun lalu, dokter mengira bayi yang baru lahir tidak benar-benar merasa sakit. Namun hal tersebut tidak lagi merupakan kebijaksanaan konvensional, namun para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu cara terbaik untuk meringankan tes medis untuk bayi prematur.

Dalam studi tersebut, Bueno dan rekan-rekannya secara acak melibatkan pengamatan pada 113 bayi prematur yang lahir antara minggu ke 34 dan ke 36 kehamilan, baik memiliki air gula atau ASI sebelum dilakukan prosedur tes medis. Cairan tersebut diteteskan ke lidah bayi.

Wajah bayi difilmkan selama prosedur tersebut, dan para peneliti menggunakan skala standar untuk mencetak reaksi rasa sakit setiap bayi. Hasil cetakan reaksi bayi dapat untuk melihat hal-hal seperti meringis, denyut jantung dan kadar oksigen dalam darah.

Secara keseluruhan, larutan gula tampak lebih efektif daripada ASI. Sekitar 60 persen bayi prematur yang mendapat gula memiliki skor dalam kisaran yang minimal terhadap rasa sakit, dibandingkan seperempat dari bayi yang diberikan ASI.

Studi kedua juga menggunakan pendekatan serupa. Bayi yang mendapat ASI atau jika sudah diberi susu botol, ASI harus diteteskan melalui spuit. Dan terlepas dari apakah mendapat ASI atau air gula, semua bayi memiliki sesuatu untuk mengisap selama prosedur pemeriksaan medis.

Pada akhirnya, skor nyeri rata-rata bayi yang diberikan ASI dan air gula menunjukkan kisaran minimal dalam rasa sakit.

Menurut Bueno, fakta bahwa bayi dalam penelitian ini diizinkan untuk menyusu dapat menjelaskan mengapa hasil berbeda dari temuan timnya.

"Mengisap dapat memberikan efek analgesik pada bayi prematur yang baru lahir, terutama bila dikombinasikan dengan larutan manis atau susu. Tapi ASI juga mungkin memiliki rasa kualitas untuk menenangkan rasa sakit. Diperkirakan bahwa, beberapa lemak, protein dan gula dalam reaktivitas ASI mempengaruhi persepsi rasa sakit pada bayi prematur yang baru lahir," kata Bueno.

Mungkin memerlukan dosis yang lebih besar dari susu, atau cara pemberian yang berbeda, untuk mendapatkan efek penghilang rasa sakit yang lebih besar.

"Kami merekomendasikan penelitian lebih lanjut tentang peran ASI untuk pereda rasa sakit untuk bayi prematur yang baru lahir. Terutama meneliti lebih lanjut mengenai kombinasi ASI dengan intervensi lain.," kata Bueno.

(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar