Kamis, 08 Maret 2012

Punya Teman Rasis? Beri Saja Obat Jantung

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Perilaku rasis atau membeda-bedakan orang berdasarkan ras dan warna kulit terkadang sulit diberantas. Untungnya penelitian terbaru menunjukkan, salah satu obat jantung punya efek samping bikin orang rasis jadi lebih menerima perbedaan.

Obat tersebut adalah propanolol, yang termasuk obat jantung golongan beta bloker. Obat ini bekerja melindungi jantung melalui susunan saraf pusat yang ada di otak, kurang lebih dengan mengatur tekanan darah agar beban jantung tidak berlebihan.

Karena bekerja di susunan saraf pusat, obat ini memiliki efek samping di beberapa bagian otak yang lain. Salah satunya yang mengatur emosi rasa takut, sehingga sering dimanfaatkan juga untuk mengatasi gangguan panik dan kegelisahan pada orang depresi.

Secara kebetulan, berbagai penelitian yang dilakukan para ahli kejiwaan menunjukkan bahwa perilaku rasis seringkali dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah dan takut pada kelompok lain. Dengan memanfaatkan efek samping propanolol, diyakini pemicu rasisme bisa diobati.

"Mengingat perilaku diskriminatif terhadap etnis tertentu sangat dipengaruhi oleh fungsi otak, maka penggunaan propanolol seluas-luasnya untuk keperluan medis bisa dipertimbangkan," kata Dr Sylvia Terbeck dari Oxford University seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (8/3/2012).

Penelitian terbaru yang dilakukan Dr Sylvia menunjukkan, propanolol bisa mengubah perilaku rasis hanya dalam waktu 1-2 jam setelah diminum. Orang yang semula sinis dan membenci kelompok lain dari etnis berbeda, bisa lebih terbuka menerima perbedaan dan mengakui adanya kesetaraan.

Dalam penelitian tersebut, Dr Sylvia melibatkan 18 orang relawan kulit putih. Sekitar 1-2 jam sebelum dan sesudah minum propanolol, para partisipan menjalani Racial Implicit Association Test (IAT) untuk mengukur tingkat kebencian partisipan terhadap ras lain.


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar