Senin, 19 Maret 2012

Menopause Akibatkan Penurunan Kemampuan Otak

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Ketika mendekati menopause, banyak wanita yang mengaku mengalami penurunan daya ingat. Kebanyakan wanita merasa khawatir akan perubahan ini dan menduganya sebagai gejala awal kepikunan atau penyakit lainya.

Hal itu sebenarnya lumrah dan tidak mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum.

Dalam laporan penelitian yang diterbitkan jurnal Menopause, para ilmuwan di Universitas Rochester Medical Center dan University of Illinois di Chicago memberikan serangkaian tes kemampuan otak kepada para wanita.

Para peneliti ini ingin mencari petunjuk mengenai apa yang terjadi di otak wanita ketika mendekati dan mengalami menopause.

Penelitian ini mengikutsertakan 75 orang wanita berusia 40 - 60 tahun. Kesemua wanita dalam penelitian berpendidikan tinggi dan rata-rata kecerdasannya di atas kebanyakan orang.

Para wanita diberi serangkaian tes kemampuan mental untuk melihat kemampuannya dalam mempelajari dan menyimpan informasi baru, memanipulasi informasi baru dan mempertahankan perhatian dari waktu ke waktu.

Para peserta juga ditanya tentang gejala menopause lainnya seperti depresi, kecemasan, berkeringat pada malam hari, dan susah tidur. Kadar hormon para peserta juga ikut diukur.

Peneliti menemukan bahwa keluhan wanita ketika menjelang menopause terkait dengan beberapa jenis gangguan daya ingat. Wanita yang mengalami penurunan daya ingat mendapat skor yang buruk dalam tes untuk mengukur kemampuan dalam menerima informasi baru dan memanipulasinya.

Di kehidupan sehari-hari, kemampuan ini digunakan dalam hal-hal seperti menghitung jumlah tip di restoran atau mengatur ulang jadwal dengan cepat setelah terjadi perubahan jadwal penerbangan.

"Yang paling perlu disadari adalah memang terjadi perubahan kemampuan mental dalam fase kehidupan seorang wanita. Jika ada wanita menjelang menopause yang merasa memiliki gangguan daya ingat, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Temuan penelitian mendukung bahwa hal itu lumrah dan baik-baik saja," kata Miriam Weber, Ph.D., neuropsikolog di Universitas Rochester Medical Center seperti dilansir ScienceDaily, Senin (19/3/2012).

Para ilmuwan juga menemukan bahwa gangguan daya ingat berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk mempertahankan dan memusatkan perhatian pada tugas yang menantang seperti menghitung pajak, memperhatikan jalan selama melakukan perjalanan panjang atau menyelesaikan laporan yang sulit walau sedang merasa bosan.

Wanita yang mengaku mengalami kesulitan mengingat juga lebih mungkin mengalami gejala depresi, kecemasan, dan susah tidur. Namun penelitian tidak menemukan hubungan antara gangguan daya ingat dengan tingkat hormon.

"Jika bertanya kepada beberapa orang wanita paruh baya, banyak yang akan mengakui telah mengalami hal ini. Tapi hubungan ini belum diteliti secara menyeluruh oleh penelitian ilmiah," kata Weber.

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar