Kamis, 15 Maret 2012

Makin Banyak Karbondioksida di Atmosfer Bikin Orang Makin Gemuk

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Polusi udara diketahui dapat merusak saluran pernapasan. Tak hanya itu, teori baru mengejutkan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penderita obesitas secara kasar setara dengan peningkatan polusi karbondioksida (CO2) di atmosfer.

Peneliti Lars-Georg Hersoug dari Research Centre for Prevention and Health di Glostrup University Hospital melakukan 22 tahun penelitian untuk mencari penyebab epidemi obesitas yang terjadi di Denmark.

"Teori normal menunjukkan orang gemuk menjadi lebih gemuk karena tidak bergerak sebanyak yang seharusnya. Tapi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang kurus pun bisa menjadi lebih gemuk," jelas Lars-Georg Hersoug, seperti dilansir Dailymail, Kamis (15/3/2012).

Ketika mencari faktor penyebabnya, Hersoug menemukan bahwa konsentrasi CO2 (karbondioksisa) di atmosfer juga meningkat dalam korelasinya dengan kenaikan berat badan.

Menurutnya, orexin yang merupakan sejenis hormon yang berada di otak dan merangsang pengeluaran energi dan membuat orang terjaga, mungkin telah terpengaruh oleh CO2.

Hormon ini akan diatur ketika orang tidur dan juga karena stimulasi dari asupan makanan.

Hersoug juga menunjukkan bukti bahwa obesitas meningkat di Amerika Serikat terjadi paling cepat pada periode 1986-2010 di East Coast, yang merupakan tempat dengan konsentrasi CO2 tertinggi.

Dia juga mengutip sebuah studi 2010 dari 20.000 hewan laboratorium yang semuanya bertambah berat badan, meskipun dalam kondisi yang terkendali.

Ia juga mengutip sebuah studi tahun 2010 yang melibatkan 20.000 hewan laboratorium yang semuanya bertambah berat badan, meskipun dalam kondisi yang terkendali.

Di sisi lain, menurut ilmuwan orang obesitas di dunia dapat membantu menghentikan pemanasan global dengan melakukan diet. Orang obesitas dan kelebihan berat badan dikatakan memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim hanya dengan bernapas.

"Karena kenyataan bahwa produksi CO2 adalah proporsional dengan massa tubuh, individu lebih berat menghasilkan lebih banyak," jelas peneliti Anna Gryka, dari Robert Gordon University.

Para peneliti menghitung jika semua 'orang kelas berat' di dunia turun berat badan 10 kg, maka emisi C02 akan turun 49,560 metrik ton per tahun. Itu setara dengan 0,2% dari CO2 yang dihasilkan secara global pada tahun 2007.

Para ahli dari Robert Gordon University di Aberdeen menerbitkan temuan ini dalam International Journal of Obesity. Namun, peneliti tidak memasukkan emisi gas metana dari orang obesitas, meskipun bukti-bukti menunjukkan hal itu berkontribusi terhadap gas rumah kaca.




(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar