Sabtu, 03 Maret 2012

Duduk Terlalu Lama Sama Buruknya Seperti Merokok

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Sudah banyak orang yang tahu bahwa merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan tubuh. Tapi ternyata ada kebiasaan lain yang sama efek buruknya seperti merokok, yaitu duduk terlalu lama.

Dr James Levine, seorang dokter Mayo Clinic di Rochester menyebutkan bahwa sitting disease atau penyakit yang ditimbulkan akibat duduk terlalu lama sama seperti penyakit yang ditimbulkan akibat efek samping dari merokok.

"Para peneliti telah menghubungkan duduk dengan waktu yang lama dengan sejumlah masalah kesehatan dan kematian dini akibat penyakit jantung," tulis Dr James Levine dalam situs Mayo Clinic, seperti dilansir Livescience, Sabtu (3/3/2012).

Menurut Dr Levine, dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang menghabiskan lebih dari empat jam sehari duduk di depan televisi memiliki 80 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan orang dewasa yang menghabiskan kurang dari dua jam duduk di depan televisi.

"Risiko ini terlepas dari faktor risiko lain seperti merokok dan diet yang tak sehat," lanjut Dr Levine.

Dalam studi lain, duduk terlalu lama juga terkait dengan risiko kanker. Total kanker yang terkait dengan terlalu lama duduk sebanyak 173.000 kasus kanker terdiri dari 49.000 kasus kanker payudara, 43.000 kasus kanker usus, 37.200 kasus kanker paru-paru, 30.600 kasus kanker prostat, 12.000 kasus kanker endometrium dan 1.800 kasus kanker ovarium.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa perempuan yang duduk sampai 7 jam sehari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk dalam seminggu, maka cenderung menunjukkan tanda-tanda penyakit lebih awal.

"Solusinya bukan menambah waktu nge-gym, yang tampaknya tidak mengimbangi risiko tersebut. Tapi sebaliknya, solusinya adalah kurangi waktu duduk dan bergeraklah lebih banyak," tegas Dr Levine.

Cukup dengan berdiri, Anda akan membakar tiga kali lebih banyak kalori ketimbang hanya duduk. Kontraksi otot termasuk yang diperlukan untuk berdiri tampaknya juga memicu proses penting yang berkaitan dengan pemecahan lemak dan gula.

"Ketika Anda duduk, kontraksi otot berhenti dan ini adalah proses perlambatan," lanjut Dr Levine.


(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar