Senin, 12 Maret 2012

Di Ceko, Dokter Berhak Menolak Pasien yang Tidak Patuh

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Dalam banyak kasus, pasien tidak sembuh bukan karena obatnya tidak manjur melainkan karena pasiennya sendiri tidak patuh. Di Ceko, dokter yang merasa tidak dihargai karena nasehatnya tidak pernah didengarkan boleh menolak pasien.

Mulai April 2012, pasien-pasien yang nakal bisa dikucilkan oleh dokter dan terancam tidak mendapat perawatan. Pasien yang dimaksud antara lain pasien yang tidak disiplin minum obat, tetap berkegiatan meski sudah disuruh istirahat, serta tidak menepati jadwal periksa.

"Ini adalah pertama kalinya kita punya aturan semacam ini. Artinya pasien juga wajib bertanggung jawab atas kesehatannya," kata Dr Lubor Kinst, wakil ketua Czech Medical Practitioners Association seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (13/3/2012).

Dengan peraturan ini, dokter boleh menolak pasien yang datang untuk periksa jika dokter tersebut merasa nasehatnya tidak pernah didengarkan oleh pasien. Sebagai gantinya, dokter akan merujuk pasien ke dokter lain dan mengembalikan catatan medisnya ke pasien.

Peraturan ini diterapkan dengan tujuan agar para pasien lebih disiplin menjalani pengobatan. Bagi para dokter di Ceko, pasien-pasien seperti ini dianggap sangat melelahkan dan hanya membuang-buang waktu karena pada akhirnya obat yang telah diresepkan tidak pernah dihabiskan.

Meski tujuannya baik, peraturan ini ditentang para aktivis hak asasi manusia di negara tersebut. Para aktivis menilai, peraturan ini akan memaksa pasien menjalani pengobatan yang tidak diinginkannya hanya karena takut tidak mendapat dokter.

"Seorang dokter hanya punya hak menginformasikan pengobatan terbaik dan paling sesuai, dan tentu saja harus dengan persetujuan pasien," kata Katerzina Czervena, kuasa hukum dari salah satu lembaga yang menentang aturan tersebut yakni Czech Human Rights League.


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar