Selasa, 20 Maret 2012

Cara Tahu Ini Obat Generik atau Bukan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, hanya saja harganya lebih murah karena diproduksi setelah hak obat patennya berakhir. Bagaimana cara mengetahui ini obat generik atau bukan?

Ternyata caranya mudah saja. Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD mengatakan cukup melihat nama obat dan komposisinya.

Begini maksudnya, jika di label obat namanya paracetamol maka ketika dijual namanya juga akan sama paracetamol. Berbeda dengan obat paten menggunakan nama lain misalnya Panadol yang isinya paracetamol.

"Cara membedakannya gampang. Lihat nama produknya kemudian lihat komposisinya. Kalau sama, berarti itu generik. Contohnya paracetamol ya mengandung komposisi bahan aktifnya paracetamol," kata Maura disela-sela inspeksi mendadak ke apotek-apotek di Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Pemerintah kata Maura, sangat mendukung penggunaan obat generik karena harganya bisa meringankan warga.

Tapi sayangnya, masih banyak orang yang lebih percaya khasiat obat paten yang lebih mahal dibanding obat generik, padahal khasiatnya sama. Selain itu, beberapa orang juga tidak tahu cara membedakan obat generik dengan obat paten.

Ketersediaan obat dengan harga terjangkau adalah kebutuhan masyarakat. Untuk menjamin ketersediaan obat, pemerintah mengatur peredaran dan harga obat generik.

Obat generik adalah obat yang hak patennya sudah kadaluarsa sehingga boleh diproduksi oleh berbagai produsen farmasi di dunia yang mengetahui formula obatnya.

Obat ini dulunya berasal dari obat paten yang telah diteliti oleh produsen pemegang hak paten, jadi kualitasnya sudah tak diragukan lagi. Hak paten ini hanya dimiliki selama beberapa tahun saja. Setelah patennya habis, maka obat tersebut bisa diproduksi secara bebas.

Obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, hanya saja lebih murah. Di Indonesia, obat generik yang diproduksi di dalam negeri hanya sebanyak 40%. Itupun beberapa bahan bakunya didatangkan dari India.

"Di Amerika, 80% obat generik diproduksi di dalam negeri. Di negara-negara maju lainnya sekitar 60%. Kalau kita bisa memproduksi semuanya di dalam negeri sampai ke bahan bakunya, maka harganya akan lebih murah lagi sehingga target universal coverage dapat terpenuhi," jelas Maura.

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar