Rabu, 21 Maret 2012

Banyak Perawat Tak Sempat Bantu Perawatan Diri Pasien Lansia

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Satu dari tiga perawat mengatakan bahwa tidak punya waktu untuk membantu pasien untuk makan atau pergi ke kamar kecil. Perawat tidak punya waktu untuk berbicara dengan pasien lansia atau untuk membantu pasien lansia untuk makan, ke kamar mandi dan perawatan diri. Hal tersebut berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh para peneliti.

Rata-rata setiap perawat merawat 9 pasien dengan bantuan dari asisten kesehatan. Royal College of Nursing (RCN) telah mengatakan bahwa, lebih banyak perawat di bangsal perawatan lansia yang sering memiliki kebutuhan yang lebih kompleks namun erawat sering kali tidak membantu.

Di bangsal yang merawat pasien lansia, ideal tedapat 5 perawat yang merawat 7 pasien.

"Pasien lansia di bangsal sering dikecewakan oleh pelayanan perawat di rumah sakit. Meskipun bekerja tanpa lelah untuk menyediakan pelayanan terhadap pasien dengan perawatan yang berkualitas tinggi. Namun, perawat dalam bangsal lansia telah berulang kali mengatakan kepada kami bahwa tidak dapat melakukan semua pekerjaannya terutama mengenai perawatan diri lansia," kata Dr Peter Carter, CEO dari RCN seperti dilansir dari TheTelegraph, Rabu (21/3/2012).

Tidak dapat diterima bahwa tidak ada jumlah perawat yang cukup di bangsal lansia. Sehingga kondisi tersebut harus segera ditangani, agar pasien lansia lebih dapat ditangani dengan lebih baik.

"Kami tahu bahwa dalam banyak kasus, lansia di bangsal NHS telah dikecewakan oleh perawatan yang buruk ketika sedang dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan. Hal tersebut benar-benar tidak dapat diterima dan harus segera diperbaiki. Mendapatkan perawatan yang baik merupakan hak setiap pasien. Jumlah perawat mungkin menjadi masalah pada beberapa rumah sakit. Namun, ada faktor lain selain jumlah staf yang penting untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien lansia. Cara merekrut dan melatih pearawat sehingga para perawat akan memiliki nilai-nilai serta keterampilan yang tepat," kata Jo Webber, wakil direktur NHS.

"Jumlah staf yang rendah di bangsal rumah sakit dapat membahayakan perawatan lansia di suatu rumah sakit. Perawatan yang berkualitas baik harus menggabungkan perawatan klinis yang berkualitas tinggi dengan perawatan penuh kasih. Perawat perlu waktu untuk dapat menjaga, mendengarkan dan menanggapi pasien lansia. Karena banyak dari pasien tersebut yang akan memiliki kebutuhan medis dan emosional yang kompleks," kata Michelle Mitchell, direktur dari General of Age UK.

Ketika kekurangan tenaga profesional kesehatan, maka akibatnya akan berfokus pada tugasnya dalam melayani pasien. Perawatan yang kurang memanusiakan pasien dan kurangnya empati pada pasien lansia dapat membahayakan pasien.


(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar