
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Proses penuaan merupakan faktor di balik perkembangan berbagai penyakit degeneratif pada otak misalnya pikun dan parkinson. Meski sebagian besar tidak mematikan, kerusakan otak akibat proses penuaan sangat mengurangi produktivitas karena membuat orang jadi pelupa dan susah menggerakkan tubuh.
"Bertambahnya usia harapan hidup di Indonesia menyebabkan masalah baru yakni proses penuaan otak dan jaringan saraf," ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih dalam acara peletakan batu pertama RS Pusat Otak Nasional (RS PON) di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (1/11/2011).
Selain penuaan, neuroinfeksi juga menjadi salah satu penyebab utama kerusakan otak dan sistem saraf pada masa kini. Menkes mencontohkan, kerusakan otak juga bisa dipicu oleh infeksi meningitis, meningoensefalitis, tuberculosis, bakteri serta jamur non spesifik.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) juga termasuk jenis infeksi yang bisa menyerang otak dan sistem saraf, karena salah satu gejala yang sering menyertai infeksi tersebut adalah kesemutan. Pada banyak kasus, sering kesemutan merupakan indikasi adanya gangguan pada sistem saraf.
Faktor lain yang kadang-kadang juga sulit untuk dihindari adalah trauma di kepala atau tulang belakang, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas. Kerusakan otan dan sistem saraf akibat faktor ini diperkisakan mencapai 7,5 persen dari total populasi penduduk.
Apapun penyebabnya, Menkes menekankan deteksi dini terhadap berbagai gejala kerusakan otak penting untuk dilakukan. Menurutnya, brain check up bisa dijadikan salah satu standar permeriksaan kesehatan di rumah sakit khususnya di RS PON yang kini tengah dibangun.
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar