Rabu, 23 November 2011

Perempuan Usia 40-49 Tahun Tak Perlu Lakukan Mamogram

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Mamogram adalah proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X berenergi rendah sebagai alat deteksi dini dan skrining kanker payudara. Tapi mamogram ini sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan pada perempuan usia 40-49 tahun.

Di Kanada, perempuan berusia 40-49 tahun yang berisiko kanker payudara direkomendasikan agar tidak menjalani prosedur ini secara rutin. Sedangkan Amerika Serikat telah mengeluarkan anjuran yang sama sejak tahun 2009.

Rekomendasi itu disebabkan karena risiko bahaya mamogram pada kelompok umur tersebut lebih besar daripada manfaatnya. Menurut The Canadian Task Force on Preventive Health Care yang mengkaji kebijakan ini, kanker payudara jarang ditemui dalam kelompok usia 40-49 tahun.

Seperti dilansir Los Angeles Times, Rabu (23/11/2011), dari hasil penelitian selama 11 tahun terhadap 2.000 perempuan yang rutin melakukan mamogram sekali dalam 2-3 tahun ditemukan banyak kasus yang sebenarnya perempuan tidak perlu melakukan hal tersebut.

Sebanyak 690 perempuan mendapat diagnosis mamogram yang keliru, 75 perempuan di antaranya kemudian menjalani pemeriksaan biopsi yang tidak perlu. Biopsi adalah tes kesehatan yang dilakukan dengan cara membuka bagian tubuh untuk melihat keberadaan penyakit.

Terdapat pula sekitar 5 dari 1.000 perempuan berusia 40 tahun ke atas yang mendapat prosedur pengangkatan payudara yang sebenarnya tidak diperlukan.

The Canadian Task Force on Preventive Health Care kemudian menyimpulkan mengingat potensinya yang merusak, tidak dibenarkan bagi perempuan berusia 40-49 tahun menjalani prosedur skrining mamogram. Namun pada perempuan berusia 50-74 tahun pemeriksaan mamogram harus dilakukan setiap 2-3 tahun.

Unit kerja ini juga merekomendasikan pelarangan MRI bagi perempuan yang berisiko, pemeriksaan payudara sendiri, dan serta pengujian klinis payudara pada perempuan yang tidak memiliki gejala. Alasannya sebab tidak ada bukti bahwa hal tersebut membantu mengurangi kematian serta ancaman kesehatan lainnya.

Pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dianggap penting oleh beberapa kelompok tetapi pada kenyataannya banyak ahli kanker payudara yang menentang hal itu. Menurut National Cancer Institute di AS, alasannya adalah karena tidak terlalu berhasil mendeteksi keberadaan kanker payudara.


(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar