Selasa, 29 November 2011

Pedoman untuk Vaksin Meningokokus Telah Diperbarui

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pedoman untuk vaksin meningokokus telah diperbarui oleh American Association of Pediatrics. Rekomendasi tersebut menyarankan dosis booster untuk diberikan 3 tahun kemudian. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit meningokokus di kalangan remaja dan dewasa muda.

Penyakit meningokokus dapat menyebabkan meningitis. Meningitis merupakan pembengkakan yang menyakitkan dari lapisan luar otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala umum meningitis, antara lain:
1. Demam tinggi
2. Leher kaku
3. Sakit kepala
4. Mual
5. Muntah
6. Nyeri karena melihat cahaya terang
7. Kebingungan
8. Kelelahan

Pedoman vaksin tersebut diperbarui dan dikeluarkan oleh komite AAP bagian penyakit menular. Kebijakan ini menjadi konsisten dengan pedoman yang diperbarui dan dikeluarkan oleh Advisory Committee on Immunization Practices dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Pedoman tersebut juga telah diterbitkan dalam Pediatrics edisi Desember 2011 seperti dilansir dari CNNHealth, Selasa (29/11/2011).

Quadravalent meningococcal cojugate vaccines, merupakan nama dagang dari Menveo dan Menactra. Vaksin tersebut diproduksi oleh dua perusahaan yang berbeda.

Vaksin tersebut dapat melindungi remaja dan dewasa muda terhadap 4 strain berbeda dari bakteri Neisseria meningitidis, yang merupakan seriogroups A, C, W-135, dan Y.

Remaja dan dewasa muda pada kelompok usia 14-22 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular penyakit dibandingkan dengan populasi umum. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua anak yang berusia 11 dan 12 tahun.

Pedoman tersebut diperbarui untuk menambahkan dosis booster 3-5 tahun setelah vaksin awal. Sementara vaksin quadravalent awalnya diharapkan untuk melindungi selama 10 tahun.

Data yang lebih baru menunjukkan sekitar setengah dari remaja yang telah melakukan vaksinasi tidak terlindungi setelah 5 tahun. Sehingga rekomendasi vaksinasi diperbarui.

Bakteri Neisseria meningitidis tersebar di saluran pernapasan dan disekresi di tenggorokan melalui batuk, bersin, mencium, atau berada dalam kontak dekat dengan orang di sekitar yang terinfeksi.

Menurut CDC, vaksinasi saat ini juga adalah salah satu metode terbaik untuk mencegah penyakit tersebut. Tentunya vaksinasi tersebut akan lebih baik jika dilakukan bersama dengan mempraktikkan kebiasaan sehat seperti cukup tidur dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.

Pengobatan yang tepat dengan antibiotik sangat penting untuk mencegah komplikasi yang mencakup, antara lain:
1. Masalah sistem saraf
2. Gangguan pendengaran
3. Retardasi mental
4. Stroke
5. Kejang
6. Kehilangan anggota tubuh
7. Bahkan kematian


(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar