Jumat, 22 Juli 2011

Wanita Bertubuh Tinggi Lebih Berisiko Kena Kanker?

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Oxford, Inggris, Memiliki tubuh yang tinggi tentunya menjadi harapan dari kebanyakan orang. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa wanita yang bertubuh tinggi memiliki risiko lebih besar menderita kanker.

Sebuah studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Lancet menunjukkan bahwa wanita bertubuh tinggi memiliki risiko lebih besar mengembangkan 10 jenis kanker berbeda.

"Kelompok tertinggi, wanita dengan tinggi 5 kaki 9 inci (175 cm) atau lebih tinggi, 37 persen lebih mungkin mengembangkan kanker daripada kelompok terpendek, yaitu wanita 5 kaki (152 cm) atau lebih pendek, tanpa faktor seperti usia, status, sosial ekonomi, indeks massa tubuh dan jumlah aktivitas fisik," jelas Jane Green, ahli epidemiologi klinik di Oxford University, seperti dilansir CNN, Jumat (22/7/2011).

Ada sekitar 97.376 insiden kanker yang dilaporkan di kalangan wanita yang terkait dengan tinggi badan, yang terbesar adalah kanker usus, melanoma ganas, payudara, endometrium, ginjal, sistem saraf pusat, limfoma non-Hodgkin dan leukemia.

Menurut studi yang diikuti 1,3 juta wanita paruh baya di Inggris selama beberapa tahun ini, menemukan bahwa risiko kanker akan meningkat sekitar 16 persen untuk setiap 4 inci atau 10 cm tinggi badan wanita.

Studi ini tidak menyelidiki tentang penyebab khusus peningkatan risiko kanker pada wanita yang tinggim tetapi hasil studi ini menambah hasil studi lain yang telah menemukan hubungan antara kanker dan tinggi badan.

Penulis studi tidak yakin apa yang sebenarnya meningkatkan risiko kanker, tetapi mereka percaya ada beberapa teori yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara peneliti menduga alasannya adalah karena orang yang lebih tinggi memiliki banyak sel, sehingga memliki kesempatan yang lebih besar untuk mengalami mutasi yang mengarah pada transformasi ganas. Selain itu, diyakini hormon pertumbuhan juga berperan terhadap risiko kanker.

"Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan sel dan tingkat divisi, dan menghambat kematian sel. Kedua hal ini mungkin relevan pada kanker, baik secara langsung atau mungkin hanya dengan meningkatkan jumlah pembelahan sel selama mutasi dapat terjadi dalam sel DNA," jelas Green.

Namun para ahli di American Cancer Society mengatakan bahwa orang yang tinggi seharusnya tidak perlu khawatir dengan temuan ini. Para ahli mengatakan merokok merupakan faktor yang jauh lebih besar untuk risiko kanker ketimbang tinggi badan.

"Intinya adalah orang pendek atau tinggi dapat menurunkan risiko pengembangan dan kematian akibat kanker dengan tidak merokok, menjaga berat badan sehat dan melakukan tes skrining kanker yang direkomendasikan," kata Eric Jacobs, direktur strategis pharmacoepidemiology di American Cancer Society.





(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar