Kamis, 21 Juli 2011

Mutasi Genetik Bikin Sperma Makin Sulit Dekati Sel Telur

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockLos Angeles, Jumlah sperma yang sedikit paling sering jadi kambing hitam ketika seorang pria sulit membuahi pasangannya. Padahal meski jumlahnya banyak, sperma tetap sulit membuahi sel telur karena 20 persen pria masa kini mengalami mutasi genetik.

Mutasi tersebut terjadi pada gen DEFB126, yang berhubungan dengan kemampuan sel sperma untuk bergerak mendekati sel telur. Gen tersebut berfungsi membentu lapisan karbohidrat untuk membantu sperma menembus lendir pekat yang menutupi saluran menuju sel telur.

Tanpa lapisan karbohidrat tersebut, sperma akan dianggap benda asing sehingga lendir-lendir di vagina akan menolak kehadirannya. Kondisi inilah yang membuat sperma masa kini sulit mencapai sel telur meski jumlah dan kemampuan bergeraknya mencukupi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Translational Medicine baru-baru ini mengungkap, 20 persen pria masa kini mengalami mutasi pada gen DEFB126. Temuan ini menjelaskan mengapa kasus ketidaksuburan pada pria masa kini cenderung meningkat.

Penelitian yang dipimpin oleh Theodore Tollner dari University of California ini mengamati sampel sperma yang didonorkan oleh 19 relawan. Dalam eksperimen di laboratorium, sperma yang mengalami mutasi genetik bergerak cukup lincah namun tetap gagal menembus lapisan tertentu.

"Kami menemukan bahwa sel sperma dari para donor yang mengalami mutasi genetik mengalami kesulitan untuk menembus cairan mukosa di laboratorium, yang dibuat semirip mungkin dengan lendir vagina," ungkap Tollner seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/7/2011).

Organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkirakan, masalah ketidaksuburan dialami oleh 13-14 pasangan dan sekitar 50 persen masalahnya terletak pada pria. Penyebab pria mandul tidak selalu diketahui, namun yang paling sering jadi kambing hitam adalah jumlah sperma yang terlalu sedikit.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar