Senin, 25 Juli 2011

Pasien HIV Banyak Meninggal Karena Hepatitis C

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, HIV/AIDS membuat pasiennya kehilangan daya tahan tubuh sehingga sangat mudah tertular penyakit. Bahkan banyak pasien HIV yang meninggal karena hepatitis C.

"40 sampai 50 persen penderita HIV mengalami coinfection dengan hepatitis C. Karena obat HIV sekarang dibagikan gratis, penyakit ini bisa ditangani, justru kebanyakan pasien HIV meninggal karena kanker hati yang bermula dari hepatitis C," jelas Dr. dr. Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), usai acara konferensi pers di Gedung Kemenkes, Senin (25/7/2011).

Menurut Dr Unggul, data dunia menunjukkan banyak orang HIV yang meninggal karena hepatitis C dan kanker hati.

"Kalau dulu orang HIV meninggal karena HIV-nya, kalau sekarang banyak yang meninggal karena hepatitis yang tidak diobati," lanjut Dr Unggul.

Dr Unggul menjelaskan sekarang ini penanganan HIV/AIDS sudah dilakukan cukup baik, bahkan obat HIV bisa diperoleh gratis di Puskesmas.

Sedangkan hepatitis C dapat berlangsung bertahun-tahun hingga menjadi sirosis dan kanker hati. "Maka disinyalir banyak orang HIV yang meninggal karena hepatitis C," katanya.

"HIV sekarang diobati dengan perhatian yang besar dan obatnya gratis. Kalau hepatitis C cuma 1, interferon yang diminum 1 kali seminggi selama 1 tahun (untuk genotip 1 dan 4) dan 6 bulan untuk genotip 2 dan 3. Tapi masih mahal, sekali suntik bisa Rp 2 juta," jelas Dr Unggul.

Virus hepatitis C adalah virus yang secara genetik amat variatif dan memiliki angka mutasi tinggi, sehingga memungkinkan generasi virus yang beraneka ragam. Akibatnya belum ada vaksin yang berhasil dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis C.

Infeksi virus hepatitis C juga disebut sebagai infeksi terselubung (silent infection) karena pada infeksi dini seringkali tidak bergejala atau tidak ada gejala yang khas sehingga seringkali terlewatkan.

Virus ini diperkirakan telah menginfeksi secara kronik kurang lebih 170 juta jiwa di seluruh dunia dan menjadi salah satu penyebab penyakit hati kronik seperti sirosis dan kanker hati yang merupakan penyebab tersering transplantasi hati.

Sirosis terjadi pada 10-20 persen penderita hepatitis C kronik, dan kanker hati terjadi pada 1-5 persen penderita hepatitis C kronik dalam waktu 20-30 tahun. Serta sekitar 90 persen orang yang baru terinfeksi penyakitnya akan terus berkembang menjadi infeksi kronik.

Virus hepatitis C ditularkan lewat darah yang jalan utama infeksinya berasal dari transfusi darah atau produk darah yang belum diskrining (pemeriksaan), saling tukar jarum suntik oleh pengguna narkoba suntik (injecting drug user/IDU) serta jarum atau alat tato dan tindik yang tidak steril.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar