Your browser does not support iframes.
foto: ThinkstockJakarta, Tubuh yang melayang-layang tanpa gravitasi membuat metabolisme tidak berjalan sempurna saat berada di luar angkasa. Bagi astronot, anggur merah beralkohol bisa mengurangi dampak negatif saat berada di luar jangkauan gaya tarik bumi.
Gangguan metabolisme yang dialami para astronot terjadi karena para aktivitas fisik di luar angkasa berbeda dengan saat masih berada di bumi. Tidak adanya gaya gravitasi membuat tubuh astronot melayang-layang sehingga setiap gerakannya tidak banyak memberikan manfaat.
Dampak yang dirasakan dalam jangka panjang adalah resistensi atau menurunnya fungsi insulin, salah satu hormon yang berfungsi untuk memecah gula. Selain itu kemampuan tubuh untuk menyerap mineral berkurang, sehingga lama kelamaan tulang menjadi keropos.
Dalam sebuah eksperimen, para peneliti berhasil mengatasi dampak-dampak negatif tersebut dengan salah satu senyawa yang bisa ditemukan dalam anggur merah beralkohol. Senyawa tersebut adalah resveratrol, sejenis senyawa fenolik yang diproduksi secara alami oleh tanaman.
Resveratrol yang terdapat dalam minuman beralkohol khususnya anggur merah ini bisa mengatasi resistensi insulin, serta meningkatkan penyerapan mineral di jaringan tulang. Jadi meski aktivitas fisiknya sedikit, para astronot bisa menjaga kesehatan dengan senyawa ini.
"Resveratrol memang tidak bisa menggantikan olahraga, tapi bisa memperlambat atau mengatasi untuk sementara dampak neghatif dari kurang olahraga khususnya saat berada di lingkungan yang bebas gravitasi," tulis Dr Gerald Weissmann dalam editorial jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (19/7/2011).
Meski diproduksi secara alami, tidak semua minuman yang dibuat dari tanaman punya kandungan senyawa resveratrol. Kandungan ini tidak bisa ditemukan dalam kopi dan teh, melainkan hanya pada minuman fermentasi dari buah-buahan yakni anggur merah.
(up/ir
foto: ThinkstockJakarta, Tubuh yang melayang-layang tanpa gravitasi membuat metabolisme tidak berjalan sempurna saat berada di luar angkasa. Bagi astronot, anggur merah beralkohol bisa mengurangi dampak negatif saat berada di luar jangkauan gaya tarik bumi.
Gangguan metabolisme yang dialami para astronot terjadi karena para aktivitas fisik di luar angkasa berbeda dengan saat masih berada di bumi. Tidak adanya gaya gravitasi membuat tubuh astronot melayang-layang sehingga setiap gerakannya tidak banyak memberikan manfaat.
Dampak yang dirasakan dalam jangka panjang adalah resistensi atau menurunnya fungsi insulin, salah satu hormon yang berfungsi untuk memecah gula. Selain itu kemampuan tubuh untuk menyerap mineral berkurang, sehingga lama kelamaan tulang menjadi keropos.
Dalam sebuah eksperimen, para peneliti berhasil mengatasi dampak-dampak negatif tersebut dengan salah satu senyawa yang bisa ditemukan dalam anggur merah beralkohol. Senyawa tersebut adalah resveratrol, sejenis senyawa fenolik yang diproduksi secara alami oleh tanaman.
Resveratrol yang terdapat dalam minuman beralkohol khususnya anggur merah ini bisa mengatasi resistensi insulin, serta meningkatkan penyerapan mineral di jaringan tulang. Jadi meski aktivitas fisiknya sedikit, para astronot bisa menjaga kesehatan dengan senyawa ini.
"Resveratrol memang tidak bisa menggantikan olahraga, tapi bisa memperlambat atau mengatasi untuk sementara dampak neghatif dari kurang olahraga khususnya saat berada di lingkungan yang bebas gravitasi," tulis Dr Gerald Weissmann dalam editorial jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (19/7/2011).
Meski diproduksi secara alami, tidak semua minuman yang dibuat dari tanaman punya kandungan senyawa resveratrol. Kandungan ini tidak bisa ditemukan dalam kopi dan teh, melainkan hanya pada minuman fermentasi dari buah-buahan yakni anggur merah.
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar