Kamis, 21 Juli 2011

Bir Lebih Populer Karena Dianggap Lebih Aman dari Vodka

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockMoskow, Di negara-negara yang punya tradisi minum alkohol seperti Rusia, popularitas bir meroket dalam 10 tahun terakhir. Karena pada dasarnya sama-sama berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, penjualan bir di Rusia saat ini mulai ditertibkan.

Baru-baru ini, presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani peraturan yang diyakini akan mengurangi tradisi minum bir di negara itu. Selain melarang penjualan bir di kios-kios pinggir jalan, aturan baru ini juga membatasi iklan bir di tempat-tempat umum.

Padahal selama ini Russia terkenal dengan tradisi minum bir, sampai-sampai bir dan minuman yang kadar alkoholnya di bawah 10 persen hanya digolongkan sebagai minuman ringan. Di Moskow dan kota lain, muda-mudi dengan botol atau kaleng bir di tangannya sangat mudah dijumpai.

Meski telah membudaya, tradisi minum bir di Rusia diperkirakan baru dimulai sejak Uni Soviet bubar sekitar tahun 1991. Sebelumnya, minuman alkohol yang lebih populer dari bir adalah vodka, whisky dan sejenisnya yang kandungan alkoholnya lebih tinggi.

Namun pada tahun-tahun berikutnya, popularitas vodka menurun dan digantikan oleh bir yang dinilai lebih aman. Konsumsi vodka dalam 10 tahun terakhir tercatat turun sekitar 33,3 persen, sebaliknya konsumsi bir meroket hingga 40 persen pada periode yang sama.

Pergeseran dari vodka ke bir diperkirakan terjadi karena banyak yang mengkampanyekan bahaya alkohol, sehingga warga mencari alternatif minuman dengan kandungan alkohol lebih rendah. Sayangnya meski kadarnya lebih rendah, konsumsinya tetap berlebihan.

Menurut sejumlah penelitian, manfaat dan bahaya minuman beralkohol ibarat 2 sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Dikutip dari Mayoclinic, Kamis (21/7/2011), untuk mendapatkan manfaat dari alkohol kuncinya adalah 'moderation' alias tidak boleh berlebihan.

Dalam takaran yang pas, minuman beralkohol mulai dari bir, anggur atau bahkan vodka bisa bermanfaat antara lain menjaga kesehatan jantung dan menunda pikun. Sementara jika berlebihan, alkohol malah bisa merusak saraf di otak, memicu gangguan jantung, kanker dan yang terburuk adalah kematian.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar