Kamis, 28 Juli 2011

Di Asia Tenggara, Hepatitis Paling Banyak Makan Korban

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Di 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara (SEAR), hepatitis membunuh lebih banyak orang dibandingkan penyakit menular lain. Sayang, kebanyakan orang tidak tahu betapa mematikannya penyakit ini.

"Lebih dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi virus Hepatitis B dan 400 juta orang diantaranya menjadi pengidap kronis. Jumlah penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan mencapai 170 juta orang," ujar Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH saat membuka Seminar Hepatitis di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (28/7/2011).

Sementara hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan dari 10.391 serum yang diperiksa, prevalensi HBsAg positif 9,4 persen, yang berarti diantara 10 penduduk di Indonesia terdapat seorang penderita.

"Hepatitis viral membunuh secara diam-diam. Orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dapat tampak sehat selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya terjadi komplikasi," jelas Dr Samlee Plianbangchang, Direktur Regional WHO untuk kawasan SEAR, dalam rilis WHO Indonesia.

Untuk kawasan Asia Tenggara, ada 4 jenis virus hepatitis yang paling banyak diderita, yaitu hepatitis A, B, C dan E.

Di 11 negara SEAR (Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Maladewa, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste), total kematian akibat 4 penyakit ini lebih besar dari jumlah kematian akibat malaria, demam berdarah dengue dan HIV/AIDS.

Setiap tahun, diperkirakan terdapat sekitar 8,98 juta kasus hepatitis dengan 585.000 diantaranya meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut, 400.000 kasus dan 800 kematian disebabkan oleh hepatitis A, 1.380.000 kasus dan 300.000 kematian disebabkan hepatitis B, 500.000 kasus dan 120.000 kematian disebabkan hepatitis C, serta 6.500.000 kasus dengan 160.000 kematian dan 2.700 keguguran disebabkan hepatitis E.

Lingkungan tak bersih, darah yang terinfeksi dan hubungan seks tanpa pengaman adalah beberapa perantara penularan hepatitis. Hepatitis A ditularkan melalui makanan dan minuman. Hepatitis B dan C melalui darah dan cairan tubuh.

Di kawasan Asia Tenggara, dimana kebersihan diri dan lingkungan seperti mencuci tangan dengan air bersih tidak terlalu diperhatikan, hepatitis A dan E menjadi ancaman utama.

Setengah dari penderita hepatitis E di dunia, disumbangkan oleh kawasan ini. Wanita hamil rentan terhadap hepatitis E. Sekitar seperempat dari kehamilan dengan hepatitis berakhir dengan kematian ibu dan keguguran.

Meski vaksin hepatitis A sudah tersedia, belum ada vaksin untuk hepatitis E. Cara mencegah yang paling mungkin adalah menjaga kebersihan serta mengonsumsi makanan dan minuman yang telah dimasak.

Hepatitis B dan C juga merupakan ancaman kesehatan masyarakat. Diperkirakan 100 juta orang dengan hepatitis B kronis (5,6 persen dari populasi) dan 30 juta orang dengan hepatitis C kronis (1,6 persen dari populasi) tinggal di kawasan Asia Tenggara.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar