Jumat, 29 Juli 2011

1 dari 3 Pasien Permak Hidung Mengidap Gangguan Mental

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockLeuven, Belgia, Rhinoplasty atau permak hidung termasuk salah satu jenis operasi plastik yang paling banyak diminati. Namun para dokter bedah diimbau untuk waspada, sebab 1 dari 3 pasien yang menginginkan permak hidung adalah penderita gangguan mental.

Menurut sebuah penelitian di University Hospitals Leuven di Belgia, sebagian pasien yang ingin hidungnya dipermak mengalami gangguan mental yang disebut Body Dysmorphic Disorder (BDD). Gangguan ini membuat penderitanya tidak pernah puas dengan penampilan fisiknya.

Berdasarkan pengamatan terhadap 266 pasien melakukan permak hidung dalam periode 16 bulan, secara umum 33 persen di antaranya terindikasi mengidap BDD. Indikasi tersebut terungkap melalui wawancara yang dilakukan oleh tim yang beranggotakan para psikolog.

Di kalangan pasien yang melakukan permak hidung dengan tujuan hanya untuk memperbaiki penampilan, 46 persen terindikasi BDD kategori sedang hingga berat. Kenyataannya, sebagian di antaranya memiliki bentuk dan ukuran hidung yang normal dan tidak terlalu butuh dipermak.

Bahkan di kalangan pasien yang melakukan permak hidung karena ada indikasi medis misalnya karena bentuk hidungnya mengganggu pernapasan, ada sekitar 2 persen yang terindikasi BDD. Mungkin sekalian memperbaiki fungsi hidung, pasien berharap agar bentuknya juga dipercantik.

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien dengan gejala BDD sangat tinggi. Kadang-kadang ini bisa memberikan efek negatif bagi fungsi hidung sehari-hari," ungkap Dr Valerie A Picavet yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (28/7/2011).

Dr Picavet mengimbau para dokter bedah untuk waspada sebab bagi pasien yang menderita BDD, permak hidung dengan hasil sebagus apapun tidak akan pernah memberikan rasa puas. Dalam kesehariannya, penderita BDD punya kualitas hidup yang buruk antara lain tidak percaya diri dan susah bergaul.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar