Rabu, 27 Juli 2011

Sebagian Pria Baru Cuci Baju Kalau Sudah Bersin-bersin

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockLos Angeles, Baju yang habis dipakai idealnya segera dicuci, terutama jika banyak kena keringat. Namun 1 dari 2 pria terlalu malas untuk melakukannya, sehingga baju kotor dipakai ulang dan baru dicuci jika debunya sudah menyebabkan bersin-bersin.

Sebuah survei kembali menegaskan bahwa rata-rata pria lebih jorok dibanding wanita, khususnya untuk urusan kebersihan pakaian. Survei yang melibatkan 1.200 orang di California ini didanai oleh sebuah perusahaan pembersih pakaian, The Clorox Company.

Dalam survei tersebut terungkap, 1 di antara 9 pria punya kebiasaan buruk memakai ulang celana dalam 2-3 kali sebelum dicuci. Dikutip dari MSNBC, Rabu (27/7/2011), kebiasaan memakai ulang kemeja dan celana panjang hingga berkali-kali dilakukan lebih dari 50 persen responden.

Untuk baju, seberapa banyak debu yang menempel merupakan satu-satunya indikator yang dipakai oleh pria-pria malas untuk menentukan waktunya mencuci. Jika saat dikenakan sudah membuatnya bersin-bersin, barulah pria-pria ini berpikir untuk mencuci bajunya.

Dibanding wanita, pria juga lebih malas untuk mencuci sprei atau bedsheet. Rata-rata pria berusia 18-29 tahun mencuci sprei atau bedsheet hanya sekali dalam sebulan, sementara wanita pada usia yang sama rata-rata mencucinya 1 kali/pekan atau lebih.

Meski begitu bukan berarti semua wanita cukup rajin untuk urusan bersih-bersih, sebab menurut survei tersebut wanita lajang 2 kali lebih malas dibandingkan wanita bersuami. Wanita lajang rata-rata lebih memilih beli celana dalam baru daripada harus buru-buru mencuci.

Masih terkait dengan cucian, 1 dari 3 wanita lajang di California memiliki lebih dari 20 pasang pakaian dalam di lemarinya. Alasannya bukan semata-mata ingin punya koleksi dengan berbagai variasi motif, melainkan supaya tidak perlu terlalu sering mencucinya.

Sebelumnya, penelitian di University of Alberta mengungkap bahwa jarang mencuci pakaian khususnya celana jins tidak akan memberi dampak yang terlalu serius bagi kesehatan. Namun tentunya dengan satu syarat, pakaian dalam yang melapisinya harus selalu diganti dan tidak boleh dipakai berulang-ulang.


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar