Jumat, 10 Februari 2012

Pria Lebih Kreatif Ketika Menghadapi Wanita Subur

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Wanita yang sedang memasuki masa subur dapat mempengaruhi otak pria. Pria yang sedang bercakap-cakap dengan wanita subur lebih mungkin berupaya kreatif membuat struktur kalimat yang menandakan kebugarannya.

Para peneliti menemukan ketika seorang pemuda berbicara kepada seorang wanita yang sedang dalam masa subur dari siklus menstruasinya, pemuda akan bereaksi terhadap perubahan kecil pada rona wajah, suara dan aroma tubuh wanita. Perubahan ini mengaktifkan keinginan pria untuk kawin dan menyebabkan pria mengubah cara bicaranya.

Dalam sebuah percakapan, lawan bicara biasanya akan menyesuaikan pilihan kata untuk menunjukkan kesamaan pendapat dan kedekatan. Tetapi ketika berbicara dengan wanita subur, pria cenderung tidak menyamakan atau menyalin struktur kalimat sang wanita dan mencoba untuk memiliki pendapatnya sendiri.

Penelitian yang dipimpin oleh Michael Kaschak, profesor psikologi di Florida State University di Tallahassee, ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE. Dalam suatu eksperimen, peneliti meneliti 123 orang mahasiswa pria secara bergantian ketika berinteraksi dengan lima mahasiswi pada waktu yang berbeda dalam siklus menstruasinya.

Setelah saling mengenal satu sama lain, pria dan wanita ini diminta memberi satu penjelasan atas beberapa gambar. Ketika para wanita berada dalam titik rendah dari siklus menstruasinya, para pria lebih sering meniru perkataan wanita dengan kecenderungan sebesar 62%. Ketika wanita berada di puncak masa suburnya, para pria hanya meniru perkataan wanita sebesar 49,7%.

"Temuan ini mencerminkan bahwa pria bisa menerapkan perilaku tidak menyesuaikan diri dan berbeda pendapat dengan calon pasangannya. Kecenderungan ini bertentangan dengan berbagai data yang menunjukkan bahwa daya tarik bagi lawan bicara seharusnya mengarah pada banyaknya kesesuaian antara kedua orang yang bercakap-cakap," kata Dr Kaschak seperti dilansir The Conversation, Jumat (10/2/2012).

Dr Kaschak mengatakan bahwa menjadi kreatif adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketajaman mental seseorang. Dalam konteks eksperimen tersebut, perilaku tidak menyamakan kalimat dapat digunakan sebagai cara untuk menunjukkan kreativitas sehingga sang pria dapat terlihat sedikit lebih menonjol.

"Jika kita mendengar orang lain mengatakan kalimat 'Guru sedang membacakan buku untuk anak-anak', kita akan lebih mungkin mengatakan kalimat selanjutnya dengan pola tata bahasa yang sama, misalnya mengatakan 'Petani itu sedang memberi makan rumput untuk kuda', bukan 'Petani itu sedang memberikan kuda rumput untuk dimakan," kata Nenagh Kemp, dosen di School of Psychology di University of Tasmania.

Pria dapat memamerkan potensinya sebagai pasangan kawin dengan struktur kalimat yang sedikit berbeda. Kecenderungan ini bervariasi tergantung sejauh apa sang wanita menerima perbedaan yang dilakukan sang pria.


(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar