Jumat, 10 Februari 2012

Banyak Dokter yang Kurang Jujur Mengenai Perawatan Pasien

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Masih banyak dokter mungkin tidak jujur kepada pasiennya. Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti berdasarkan hasil survei terbaru. Padahal dalam standar medis profesi dokter harus berterus terang dengan pasiennya, terutama ketika membahas prognosis.

Prognosis adalah istilah medis untuk memprediksi hasil kemungkinan suatu penyakit, yang sering melibatkan penjelasan secara rinci. Berdasarkan hasil survei menemukan banyak dokter memberi prediksi yang terlalu optimistis kepada pasiennya.

Ketika sampai pada pembicaraan mengenai kesalahan medis atau mengungkapkan hubungan keuangan dengan perusahaan obat, banyak yang mengatakan bahwa banyak dokter yang telah menahan informasi tersebut.

Survei tersebut telah dilakukan oleh para peneliti Massachusetts General Hospital dan diterbitkan dalam Health Affairs edisi Februari 2012. Survei tersebut telah melibatkan hampir 1.900 dokter. Ada beberapa kecenderungan yang dapat membuat hasil survei bias.

Satu dari 10 dokter mengatakan benar-benar berbohong kepada seorang pasien di tahun sebelumnya, sepertiga dari dokter yang disurvei tidak berpikir harus mengungkapkan kesalahan medis yang serius kepada pasiennya, dan hampir dua perlima dokter tidak berpikir perlu untuk bersikap terbuka tentang hubungan keuangan dengan perusahaan obat dan perangkat medis.

"Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan dan keinginan pasien mungkin tidak selalu menjadi perhatian pertama dari dokter. Pasien yang tidak mendapatkan cerita lengkap tidak mungkin dapat membuat pilihan informasi mengenai tindakan yang terbaik untuk perawatannya. Sampai semua dokter mengambil pendekatan yang jujur dan terbuka, maka akan sangat sulit untuk memberlakukan perawatan yang terpusat pada pasien secara lebih luas," Dr Lisa Iezzoni, seorang profesor kedokteran dari Harvard Medical School seperti dilansir dari EverydayHealth, Jumat (10/2/2012).

Meskipun sebagian besar dokter yang disurvei berpikir dokter harus benar-benar menceritakan kepada pasien mengenai risiko dan manfaat pengobatan. Namun banyak yang mengakui bahwa tidak selalu mengikuti standar tersebut ketika berhadapan dengan pasiennya.

Selama beberapa dekade, profesi dokter banyak didominasi oleh pria sehingga dokter wanita menjadi minoritas. Menariknya, dokter wanita lebih mungkin menjelaskan segala macam perawatan dan prognosis secara jujur kepada pasien dibandingkan dengan dokter pria.

Para peneliti memprediksi hal tersebut mungkin disebabkan karena dokter wanita sebagai dokter minoritas merasa lebih terdorong untuk mengikuti standar perilaku profesi.

Ketika sampai berbohong, dokter bedah umum adalah yang paling mungkin untuk berbohong kepada pasien. Meskipun dokter bedah umum juga lebih cenderung mengatakan ada kebutuhan untuk segera menginformasikan pasien dari setiap kesalahan medis yang terjadi.

(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar