Jumat, 10 Februari 2012

Hampir Semua Orang yang Bunuh Diri Pernah Mengucapkan Niatnya

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Saat seseorang mengatakan dirinya ingin bunuh diri maka jangan dianggap remeh, karena hampir 100 persen orang yang bunuh diri pernah menyatakan niatnya untuk bunuh diri. Cara ini bisa dilakukan untuk mencegah orang untuk benar-benar bunuh diri.

Depresi berat, putus asa, perasaan tidak dihargai, tidak diperhatikan dan tidak berguna, seringkali menjadi alasan orang untuk bunuh diri. Namun bunuh diri sebenarnya bisa dicegah karena sebelum orang melakukan bunuh diri ada tanda-tanda yang biasa diperlihatkan.

"Hampir 100 persen, mungkin sekitar 98,8 persen orang yang melakukan bunuh diri pernah menyatakan niatnya untuk bunuh diri. Jadi untuk menghadapinya Anda harus serius tidak serius," jelas Dr Irmansyah, SpKJ (K), Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes, saat temu media di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Jumat (10/2/2012).

Menurut Dr Irmansyah, hal ini biasanya dilakukan untuk menarik perhatian orang lain. Jadi saat ada seseorang yang menyatakan ingin bunuh diri, jangan selalu diabaikan atau dianggap guyonan.

"Di saat serius, tanyakanlah apakah ia benar-benar ingin bunuh diri, lalu kenapa alasannya. Itu bisa mencegah orang untuk bunuh diri," lanjut Dr Irmansyah.

Selain mengutarakan niatnya, dr Tun Kurniasih Bastaman, SpKJ, menyatakan ada tanda-tanda lain yang harus diwaspadai sebagai tanda-tanda bunuh diri (suicidal gesture), yaitu:


  1. Perubahan perilaku yang mencolok, misal tiba-tiba menjadi pendiam atau sering mengurung diri di kamar.
  2. Perubahan kepribadian, seperti mudah marah, cemas berlebihan.
  3. Sering berpikir tentang kematian
  4. Mencari-cari model untuk bunuh diri
  5. Mencoba model bunuh diri
  6. Menulis surat wasiat

"Perempuan 4 kali lebih mungkin mencoba-coba model dulu sebelum benar-benar melakukan bunuh diri dan cenderung mencoba dengan cara yang lebih ringan, seperti obat tidur atau racun serangga. Sedangkan laki-laki biasanya pakai cara dramatis seperti lompat dari gedung," ujar dr Tun Kurniasih Bastaman, SpKJ, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dengan mencermati tanda-tanda tersebut dengan baik, sebenarnya keluarga, teman atau orang-orang yang ada di sekitarnya bisa mencegah seseorang untuk benar-benar bunuh diri.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar