Senin, 06 Februari 2012

1,35 Juta Kondom di Afrika Selatan Bocor Sebelum Dipakai

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Bloemfontein, Afsel, Sekitar 1,35 juta kondom di Afrika Selatan yang dibagikan pada perayaan ulang tahun ke-100 partai nasional harus ditarik dari peredaran karena mudah koyak saat digunakan dan beberapa lainnya juga berpori.

1,35 juta kondom telah dibagikan oleh African National Congress (ANC) dan telah disebarkan ke beberapa penginapan, hotel dan bar sebelum konferensi dimulai di Bloemfontein awal bulan Januari.

Sayangnya, kondom yang dibagikan tersebut bukan kondom dengan kualitas baik karena mudah rusak saat digunakan.

"Orang-orang mengklaim bahwa kondom rusak saat mereka sedang berhubungan seks. Ada yang panik karena mereka terinfeksi AIDS dan khawatir akan menulari pasangannya. Ketika kami sediliki keluhan, ternyata kondom berpori," jelas Sello Mokhalipi, aktivis AIDS dari Treatment Action Campaign (TAC), seperti dilansir Mid-day, Senin (6/2/2012).

Juru bicara Dinas Kesehatan dari Provinsi Free State, Jabu Mbalula, yang membagikan kondom sebelum perayaan 6-8 Januari, mengatakan mereka telah menarik seluruh batch dari 1,35 juta kondom pada 18 Januari lalu.

Tapi dia tidak mampu mengatakan berapa banyak kondom yang telah digunakan atau telah ditemukan rusak.

Pada tahun 2007, pemerintah harus menarik lebih dari 20 juta kondom cacat yang diproduksi secara lokal. Dan pada tahun 2008, 5 juta kondom rusak lainnya juga ditarik dari peredaran.

Laporan media mengatakan seorang manajer pengujian di South African Bureau of Standards telah menerima suap untuk mengesahkan kondom rusak.

Tuduhan terbaru, kondom rusak didistribusikan ke hotel dan bar di pusat kota Bloemfontein, di mana puluhan ribu orang melakukan perjalanan dari seluruh negeri untuk perayaan African National Congress (ANC).

Laporan UNAIDS (PBB yang mengurusi masalah HIV dan AIDS) memperkirakan Afrika Selatan memiliki 5,6 juta orang yang terinfeksi HIV, yang membuat negara tersebut menempati peringkat pertama dengan jumlah penduduk terinfeksi HIV terbanyak di dunia.




(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar