Kamis, 09 Februari 2012

Terapi Gen Cukup Menjanjikan untuk Obati Kebutaan Bawaan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kebutaan bawaan atau blindness congenital adalah kondisi kebutaan bawaan sejak lahir. Kebutaan sejak lahir ini hanya bisa disembuhkan dengan donor mata, tapi sayangnya jumlah pendonor sangat terbatas. Kini ilmuwan mengembangkan terapi gen yang cukup menjanjikan untuk penyembuhan buta sejak lahir.

Para peneliti dari Perelman School of Medicine at the University of Pennsylvania dan Children's Hospital of Philadelphia telah melakukan penelitian yang berfokus pada pengobatan kebutaan bawaan menggunakan terapi gen.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di Science Translational Medicine yang berfokus pada terapi gen untuk kebutaan bawaan.

Para ilmuwan mampu meningkatkan penglihatan 3 pasien dewasa yang sebelumnya telah dilakukan perawatan pada satu mata. Para peneliti menggunakan perlakuan yang sama pada mata kedua dari pasien. Sehingga pasien dapat melihat dalam situasi cahaya rendah dan juga menemukan jalan di sekitarnya.

Para ilmuwan melaporkan bahwa perlakuan pertama dan kedua tidak memiliki reaksi kekebalan tubuh yang menjadi alasan untuk membatalkan terapi gen. Penelitian tersebut terutama berfokus pada mengatasi Leber congenital amaurosis (LCA). LCA adalah penyakit retina yang mengakibatkan hilangnya penglihatan secara lengkap pada saat orang tersebut dewasa.

"Pasien telah mengatakan bahwa sejak menerima terapi gen mereka mampu untuk berjalan-jalan di malam hari dan mengenali wajah orang-orang. Pasien mampu dengan objektif mengukur peningkatan sensitivitas cahaya dan fungsi visual lainnya," kata Jean Bennett, MD, Ph.D, FM Kirby, profesor Ophthalmology di Penn seperti dilansir dari MedicalNewsToday, Kamis (9/2/2012).

"Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, otak menanggapi sensitivitas mata terhadap cahaya redup," kata Manzar Ashtari, Ph.D., dari Rumah Sakit Anak Philadelphia.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada masalah yang signifikan. Temuan fMRI menunjukkan perbaikan dalam respons otak di mata diobati pertama, bukan hanya yang baru diobati. Hal tersebut mungkin karena mata mampu sejajar satu sama lain pada perbesaran objek yang sedang ingin dilihat.

"Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk membuktikan bahwa terapi gen adalah cara yang efektif dan aman untuk mengobati penyakit retina," kata para peneliti.

"Namun, hasil penelitian tersebut pertanda baik untuk mengobati mata kedua pada pasien. Terapi tersebut juga mungkin memiliki hasil yang lebih baik pada anak-anak karena retina belum mengalami kemunduran sebanyak pada orang dewasa," kata Prof Bennett.



(del/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar