Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Partai Republik adalah salah satu dari dua partai politik besar di Amerika Serikat. Partai ini kadang dinilai lebih kolot atau konservatif dan memegang teguh tradisi. Sedangkan partai Demokrat lebih bebas dan liberal.
Survei ini diselenggarakan oleh Match.com terhadap lebih dari 5000 orang pria dan wanita lajang di Amerika Serikat dari latar belakang etnis, agama, wilayah negara, orientasi seksual, dan kelompok usia yang berbeda.
Survei menemukan bahwa orang dari Partai Republik menginginkan pasangan dari latar belakang agama dan etnis yang sama, juga memiliki nilai dan sikap yang sama tentang uang.
Sedangkan orang dari partai Demokrat menginginkan pasangan dengan selera humor tinggi dan mandiri, yang dapat memahami keinginan dan kebutuhannya, nyaman dengan seksualitasnya sendiri dan memiliki tingkat pendidikan yang sama.
Orang Partai Republik jauh lebih kecil kemungkinannya mau berciuman di depan umum, apalagi melakukan seks bebas. Hanya sebanyak 49% orang dari Partai Republik yang pernah melakukan hubungan seks satu malam (one night stand), sedangkan di antara orang Demokrat sebanyak 65%.
Partai Republik lebih jarang berhubungan seks selama 12 bulan terakhir, namun justru paling sering mencapai orgasme, yaitu sebanyak 91% sampai 100% tiap kali bercinta.
Orang Republik rela menunggu lebih lama untuk berhubungan seks dengan pasangannya. Namun nampaknya lama menunggu dan pantangan untuk berhubungan seks tersebut tidak menghalangi kemampuan untuk mencapai orgasme.
"Seks yang baik membutuhkan suasana santai. Jika menunda berhubungan seks untuk mengenal pasangan terlebih dahulu, dimana orang Republik cenderung melakukannya, maka akan lebih mungkin merasa nyaman saat mulai berciuman. Mungkin juga orang yang memegang nilai-nilai tradisional lebih sedikit memiliki keraguan diri, sifat yang dapat menyebabkan penurunan mental di tempat tidur," kata peneliti, Dr Helen Fisher seperti dliansir Huliq.com, Kamis (9/2/2012).
Untuk masalah agama, orang Republik cenderung memegang keyakinan yang lebih kuat dibanding Demokrat. Keteguhan ini dapat menjelaskan mengapa orang Republik lebih sedikit dalam berhubungan seks dan lebih menginginkan kepercayaan dalam sebuah hubungan.
Uniknya, orang Republik juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk bercerai, hal yang ditentang oleh kalangan agamis. Satu dari empat orang anggota Partai Republik diketahui pernah menikah sebanyak dua kali, sedangkan di partai Demokrat hanya satu dari lima orang.
(pah/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar