Jumat, 03 Februari 2012

Kesehatan Anak Bisa Prediksi Risiko Kesehatan Orang Tua

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Ohio, Kondisi kesehatan seorang anak bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan orang tuanya. Ketika seorang anak memiliki kolesterol atau tekanan darah tinggi, maka orang tuanya bisa juga memiliki risiko tinggi mengidap diabetes dan penyakit jantung.

Penelitian terhadap 519 keluarga di Ohio menemukan bahwa berat badan, kolesterol dan tekanan darah pada anak berusia 12 tahun bisa memprediksi kemungkinan orang tuanya terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau diabetes selama tiga puluh tahun ke depan.

Temuan ini menunjukkan bahwa pemeriksaan pada anak-anak bisa jadi menemukan risiko penyakit yang dimiliki orang tuanya.

"Faktor risiko anak-anak, baik berupa kolesterol, trigliserida, tekanan darah tinggi, dapat menjadi pertanda peningkatan risiko pada orang tuanya," kata peneliti, Dr Charles J Glueck dari Rumah Sakit Yahudi di Cincinnati seperti dilansir FoxNews, Jumat (3/2/2012).

Salah satu alasan yang penting adalah karena kebanyakan orang tua tidak melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri secara rutin, tetapi secara teratur memeriksakan anak-anaknya ke dokter.

Penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Pediatrics ini menganalisis data dari 852 orang siswa sekolah dengan usia rata-rata 12 tahun. Anak-anak diukur kadar kolesterol, tekanan darah, trigliserida dan berat badannya. Setelah 26 tahun kemudian, para siswa tersebut diukur kembali bersama orang tuanya yang rata-rata berusia 66 tahun.

Sebanyak 47 persen orang tua menderita serangan jantung, stroke atau membutuhkan prosedur untuk membersihkan penyumbatan arteri jantung pada akhir penelitian. Sebanyak 37 persen orang tua mengalami diabetes.

Secara keseluruhan, tim Glueck menemukan bahwa orang tua akan memiliki kemungkinan menderita penyakit jantung atau stroke pada usia kurang dari 60 tahun dua kali lebih besar apabila anaknya memiliki tekanan darah tinggi pada usia 12 tahun.

Kemungkinan orang tua mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia berapa pun juga lebih tinggi ketika anaknya memiliki kadar tinggi kolesterol jahat atau trigliserida. Dan ketika anak-anak mengalami kelebihan berat badan, kemungkinan orang tuanya terkena diabetes atau tekanan darah tinggi juga naik dua kali lipat.

Dalam penelitian sebelumnya, tim Glueck telah menemukan bahwa hasil tes pada anak juga memprediksi risiko anak-anak sendiri atas penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi ketika berusia akhir 30 tahunan.

Semua itu menunjukkan bahwa pemeriksaan pada masa kanak-kanak dapat membantu memprediksi risiko di masa mendatang, baik pada anak-anak maupun orang tuanya.

Namun, tidak semua orang setuju anak-anaknya mendapat banyak pemeriksaan kesehatan. Standar perawatan kesehatan untuk anak-anak adalah dengan memeriksa berat badan dan mengukur tekanan darahnya. Tapi baru-baru ini para ahli mulai merekomendasikan pemeriksaan kolesterol.

Pada bulan November 2011, National Institutes of Health di Amerika Serikat mengeluarkan panduan baru yang menganjurkan bahwa anak-anak harus diperiksa kadar kolesterolnya pada usia 9 hingga 11 tahun, dan diperiksa lagi antara usia 17 hingga 21 tahun. American Academy of Pediatrics juga mendukung rekomendasi ini.

Rekomendasi ini merupakan perubahan dari anjuran para ahli sebelumnya, yaitu pemeriksaan kolesterol hanya untuk anak-anak yang beresiko, seperti anak-anak yang memiliki riwayat keluarga memiliki diabetes atau penyakit jantung.

Beberapa kritikus mempertanyakan pedoman baru ini. Mereka beriskeras bahwa tidak ada data yang menunjukkan bahwa pemeiksaan kolesterol pada anak-anak akan bermanfaat bagi kesehatan jantungnya dalam jangka panjang.


(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar