Kamis, 02 Februari 2012

Bidan Juga Butuh TOEFL di Atas 500

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Bukan hanya karyawan Kementerian Perdagangan yang butuh skor TOEFL yang tinggi, bidan-bidan khususnya yang ingin bekerja di luar negeri juga perlu memilikinya. Beberapa negara telah mensyaratkan TOEFL 500 bagi para bidan Indonesia.

Kemampuan berbahasa Inggris memang menjadi salah satu kendala dalam pengiriman bidan Indonesia ke luar negeri. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Dubai mensyaratkan agar para bidan punya skor TOEFL (Test of English as Foreign Language) di atas 500.

"Terus terang untuk negara ini kita belum bisa memenuhi permintaan bidan, salah satunya karena mensyaratkan TOEFL 500," kata Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr Harni Koesno usai penyerahan beasiswa dari Yayasan DKT untuk 18 mahasiswi kebidanan di Hotel Harris Tebet, Kamis (2/2/2012).

Dr Harni mengakui, kemampuan Bahasa Inggris para bidan Indonesia memang masih harus ditingkatkan. Melalui IBI, Dr Harni juga telah menginformasikan tantangan tersebut kepada sekolah-sekolah kebidanan agar lulusannya juga dibekali kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni.

Selain skor TOEFL di atas 500, beberapa negara tersebut umumnya juga mensyaratkan standar ketrampilan yang lebih tinggi dari yang diajarkan di Indonesia. Oleh karena itu hingga saat ini Indonesia baru berani mengirim bidan-bidan ke negara tetangga, yakni Timor Leste.

"Kemarin kita sudah mengirim 6 bidan ke luar negeri yakni Timor Leste, dan nanti akan menyusul 10 bidan lain ke sana. Saat ini baru Timor Leste," tambah Dr Harni.

Pengiriman tenaga bidan ke luar negeri dilakukan mengingat kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi dan bahkan diperkirakan akan surplus pada tahun 2015. Sementara itu kebutuhan bidan Indonesia di luar negeri masih tinggi, diperkirakan mencapai 40 orang di 2014 dan 60 orang di 2025.

Ditanya soal kebutuhan di pedesaan dan daerah terpencil, Dr Harni membantah bahwa distribusi bidan tidak merata. Dari sekitar 200-an ribu bidan yang ada di seluruh Indonesia, sekitar 43 ribu sudah ditempatkan di desa-desa meski di beberapa wilayah 1 bidan masih harus melayani 2 desa sekaligus.
(up/ver

Tidak ada komentar:

Posting Komentar