Jumat, 03 Februari 2012

Banyak Orang Kanker Meninggal Karena Infeksi

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan karena bisa menyebabkan kematian. Namun ternyata diketahui beberapa pasien kanker meninggal bukan karena penyakit tersebut melainkan akibat infeksi.

"Orang kanker banyak yang meninggal karena infeksi, kerusakan paru-paru atau masalah gizi," ujar Prof Dr dr A Harryanto Reksodiputro, SpPD, KHOM, ketua PERHOMPEDIN (Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia) dalam acara temu media mengenai Penanganan Kanker Menyeluruh di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (3/2/2012).

Prof Harryanto menuturkan saat ini pengobatan kanker sudah mengalami kemajuan yang luar biasa, karena orang yang berhasil selamat (survivor) dari kanker bisa hidup selama 10-20 tahun kini jadi hal yang biasa.

"Pelayanan untuk kanker ini terpadu secara efisien dan efektif, karena penanganan pasien kanker mulai dari fisik, psikologis serta saat masa rehabilitas," ungkap Prof Harryanto.

Penanganan kanker secara profesional adalah memberikan pasien informasi secara komprehensif mengenai kanker, screening dan diagnosis, pembedahan, radiasi, terapi sistematik yang tepat bagi pasien, pengelolaan efek samping terapi dan mengedepankan faktor keselamatan serta keamanan pasien.

"Dokter onkologi medik akan membuat program kerja untuk pasien kanker seperti bagaimana pengobatan yang akan dijalani pasien apakah kuratif, paliatif atau disembuhkan serta berapa biaya yang diperlukan," ungkapnya.

Lebih lanjut Dr Aru menuturkan nutrisi sangat penting bagi pasien kanker agar ia kuat dalam menjalani pengobatan. Misalnya saat pencegahan orang diharapkan tidak konsumsi daging merah, tapi saat pengobatan boleh makan daging merah karena proteinnya bagus. Tapi nanti setelah selesai kemoterapi balik lagi melakukan diet sehat untuk pencegahan sekunder.

"Dengan memperbaiki pola hidup seperti 4 kali sehari makan buah dan sayur, olahraga, berhenti merokok, melakukan kegiatan sehat bisa mengurangi risiko kanker 30 persen. Untuk perempuan, dengan makan 4 kali makan buah dan sayur bisa kurangi kanker payudara sebesar 25 persen," ujar Dr Aru.

Dr Aru yang juga Ketua PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) mengungkapkan sebagian besar kanker disebabkan oleh lingkungan dan gaya hidup, karena peran genetik hanya 5-6 persen saja pengaruhnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker adalah melakukan pencegahan, deteksi dini serta edukasi. Hal ini karena pembentukan sebuah kanker membutuhkan waktu 15-20 tahun.

(ver/up

Tidak ada komentar:

Posting Komentar