Jumat, 03 Februari 2012

Anak Kena Kanker Karena Ibu Menyusui dengan Payudara Silikon

Your browser does not support iframes.




Lucy Petagine & putrinya (dok. thesun)
Watford, Herts, Implan payudara beracun yang melanda dunia juga membuat seorang ibu putus asa karena implan silikon payudaranya meledak saat sedang menyusui. Bahkan anak pertamanya terkena kanker yang diklaim disebabkan oleh implan payudara beracun.

Putri pertama Lucy Petagine (38 tahun), didiagnosis dengan tumor otak ganas (kanker otak) yang tidak dapat disembuhkan sejak usia 18 bulan. Ia menduga sel kanker itu berkembang karena ia memberikan ASI pada saat sudah melakukan operasi implan payudara silikon Poly Implant Prosthese (PIP) buatan Prancis.

Petugas medis mengatakan tidak bisa mengesampingkan hubungan antara implan payudara beracun (PIP), yang menggunakan bahan dasar tidak sesuai standar dengan penyakit yang diderita putrinya, Luna (5 tahun).

Konon, bahan baku silikon Poly Implant Prosthese (PIP) bisa memicu kanker karena menggunakan bahan silikon industri yang biasa digunakan untuk mengisi kasur (mattress) dan bahan elektronika.

"Dokter mengatakan tidak cukup tahu tentang hal itu. Menurutnya, seseorang harus tahu pasti apa saja hal-hal yang dilakukan pada tubuhnya," jelas Lucy Petagine, yang berasal dari Watford, Herts, seperti dikutip Thesun, Jumat (3/2/2012).

Lucy telah melakukan operasi pembesaran payudara pada seorang ahli bedah swasta di Highgate Hospital, North London, untuk meningkatkan ukuran payudaranya yang semula A menjadi D, pada tahun 2001.

Namun pada saat putri pertamanya Luna lahir pada tahun 2007, implan Lucy pecah, tapi dokter NHS mengatakan hal itu tidak berisiko dan dia bisa tetap menyusui seperti biasa.

Tak lama kemudian Luna didiagnosis dengan tumor otak ganas yang disebut ependymoma, yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan akan terus tumbuh besar hingga dapat membunuhnya.

Lucy dan suaminya, Mario (43 tahun), kini khawatir dengan kondisi putri keduanya Enza (3 tahun) yang juga disusui dengan payudara silikon.


(mer/up

Tidak ada komentar:

Posting Komentar